CANTIKA.COM, Jakarta - Setelah melalui proses panjang selama tujuh tahun, yang sempat terhenti dua tahun akibat pandemi COVID-19 akhirnya buku berjudul Selangkah di Belakang Mbak Tutut bisa diluncurkan. Buku ini lahir dari kisah dan pengalaman banyak narasumber yang dekat dengan Siti Hardiyanti Rukmana, atau yang akrab disapa Mbak Tutut Soeharto, dalam berbagai kegiatan sosial, politik, hingga kebudayaan.
Putri Mbak Tutut, Danty Rukmana membagikan kisah personal tentang sosok ibunya. Baginya, meski publik mengenal Tutut sebagai politisi, budayawan, sekaligus tokoh perempuan yang aktif, di rumah ia tetaplah seorang ibu yang hangat. Seimbang, menjadi kata yang di-highlight Danty selama melihat kiprah sang ibu.
Artikel Terkait:
Salah satu kenangan manis adalah bagaimana Tutut selalu menemani anak-anaknya belajar setiap kali menghadapi ujian sekolah. Bahkan, ia rela bangun pukul lima pagi untuk memastikan anak-anak sudah siap menghadapi pelajaran hari itu. “Bagi ibu, pendidikan itu sangat penting. Beliau selalu mengingatkan, belajar itu untuk masa depan,” ujar Danty.
Selain itu, sisi keibuan Tutut juga tercermin dari hobinya memasak. Ia gemar menyiapkan berbagai masakan kesukaan keluarga, mulai dari sambal bajak, sambal bawang, hingga sayur sop. Kebiasaan itu begitu melekat, bahkan setelah kepergian sang ibunda, anak-anaknya masih merasakan kehangatan melalui resep masakan yang diwariskan. “Rasanya sama, membuat kami selalu teringat pada momen-momen bersama ibu,” kenang Danty.
Buku Selangkah di Belakang Mbak Tutut Hadir Setelah 7 Tahun Penantian
Konferensi pers buku Selangkah di Belakang Mbak Tutut, Jumat, 15 Agustus 2025 di Jakarta/Foto: Cantika/Ecka Pramita
Menurut Donna Sita Indria, penulis dan editor buku "Selangkah di Belakang Mbak Tutut" ide utama lahir dari pengalaman para sahabat dan kolega Mbak Tutut yang selalu berada di dekatnya dalam berbagai aktivitas. Mereka menggambarkan bagaimana sosok Tutut menjalani tugas-tugas berat dengan hati yang ringan, penuh keceriaan, dan memberi teladan bagaimana bekerja secara bertanggung jawab namun tetap menyenangkan. “Karena kedekatan itulah, judul Selangkah di Belakang Mbak Tutut dipilih, melambangkan kedekatan para sahabat yang selalu mendampingi,” jelas salah satu narasumber.
Buku ini semakin istimewa karena turut memuat kesaksian tokoh-tokoh internasional, termasuk mantan Kepala Negara sahabat, seperti Presiden Filipina ke-6, Indra Ramos, serta Perdana Menteri Malaysia pada masanya. Cerita-cerita tersebut memperkaya perspektif mengenai peran Mbak Tutut di tingkat regional maupun internasional.
Peluncuran buku ini pun dikemas istimewa dengan konser musik mini yang menampilkan orkestra, seolah menghidupkan kembali suasana dan kisah yang tertuang di dalamnya. Buku Selangkah di Belakang Mbak Tutut bukan hanya sebuah karya dokumentasi, tetapi juga bentuk penghargaan terhadap perjalanan hidup, dedikasi, dan nilai-nilai yang diwariskan oleh Mbak Tutut kepada keluarga, sahabat, dan bangsa.
Pilihan Editor: Peringati Ultah Ayah, Tutut Soeharto Tulis Ini
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.