Ada Peran Orang Tua saat Anak Malas Menyikat Gigi di Malam Hari

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Sikat gigi teratur.

Sikat gigi teratur.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pentingnya menerapkan kebiasaan menyikat gigi pada anak sejak dini. Anjuran sikat gigi dua hari sekali usai sarapan dan malam hari sebelum tidur dapat menekan kerusakan gigi hingga 80 persen pada anak-anak, dibandingkan dengan hanya menyikat gigi satu kali sehari.

Dokter gigi Sri Hananto Seno mengungkapkan menyikat gigi di malam hari sangatlah penting karena mulut anak-anak menghasilkan lebih sedikit air liur ketika mereka tidur. Dalam kondisi ini, kuman dan bakteri memiliki lingkungan yang sempurna untuk berkembang lebih cepat dan mengubah sisa makanan menjadi asam. 

"Akhirnya bisa menyebabkan gigi berlubang," ucap Seno dalam bincang-bincang online Hari Kesehatan Gigi Sedunia yang diadakan Pepsodent, Jumat, 20 Maret 2020.

Menurut Seno, orang tua memiliki peranan sangat penting untuk menanamkan kebiasaan menyikat gigi di malam hari. Namun, survei global Unilever memperlihatkan bahwa 24 persen orang tua di Indonesia membiarkan anaknya tidur sebelum menyikat gigi. Bahkan 21 persen orang tua menjadikan kebiasaan negatif ini sebagai reward untuk anak mereka.

"Selama 20 tahun kami melakukan kampanye menyikat gigi dan mengedukasi masyarakat agar membiasakan menyikat gigi sebelum tidur. Sebab aktivitas mikroorganisme malam hari menimbulkan asam yang bisa merusak gigi," ungkap Seno yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI).

Menurut Seno, biasanya anak-anak memiliki alasan merasa sudah lelah. Jadi, usai makan dan belajar sehingga kebiasaan sikat gigi sebelum tidur terlewat. Kebiasaan ini harus diubah. 

Diperlukan komitmen kuat dari orang tua untuk menciptakan suasana yang menyenangkan agar anak tidak merasa jenuh atau terpaksa untuk menyikat gigi sebelum tidur. Sebab jika anak sudah memiliki kebiasaan menyikat gigi sebelum tidur akan mempengaruhi akademik dan rasa percaya dirinya. Tidak ada lagi masalah di sekolah karena mengeluh sering sakit gigi.

EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."