Tips Jangan Sampai Kejeblos Beli Masker Palsu atau Masker Bekas

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi penggunaan masker, sebagai salah satu upaya penyebaran virus.

Ilustrasi penggunaan masker, sebagai salah satu upaya penyebaran virus.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Permintaan masker bedah kian tinggi untuk mengantisipasi persebaran virus corona. Lantaran banyak dicari, harga masker ini juga semakin meroket.

Dari banyaknya permintaan itu, ada saja orang yang memanfaatkan situasi ini. Ada yang membuat masker bedah palsu dan ada yang mendaur ulang masker bekas menjadi seperti baru. Jangan sampai Anda terlanjur membeli masker bekas atau masker palsu dengan harga tinggi. Ketahui dulu seperti apa masker palsu dan masker bekas.

Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia, Moh. Adib Khumaidi mengatakan masker asli terdiri dari tiga lapisan. Pertama lapisan penyaring molekul besar, kedua lapisan filter, ketiga lapisan absorbsi. Sedangkan masker palsu hanya memiliki dua lapisan dan lebih tipis.

"Masker bedah palsu hanya menahan udara dan tidak menjadi filter molekul," kata Adib Khumaidi. Padahal seharusnya fungsi masker adalah menahan molekul yang berterbangan di sekitar sehingga penggunanya tidak tertular atau menularkan bibit penyakit.

Tim Tanggap Covid-19 Pemprov DKI Jakarta memeberikan sosialisasi cara menggunakan masker saat Car Free Day di Bundaran HI, Jakarta, Minggu, 8 Maret 2020. Sosialisasi tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup bersih dan higienis untuk antisipasi potensi penyebaran COVID-19 atau Corona Virus. TEMPO/Muhammad Hidayat

Adib Khumaidi menyarankan membeli masker yang terdiri dari dua warna berbeda, yakni biru putih atau hijau putih. Untuk memastikan masker yang dibeli asli, Adib menyarankan membeli di apotek atau pasar swalayan. "Kalau bisa masuk ke dua toko itu, artinya legal dan terstandarisasi," ucap dia.

Sementara untuk masker bekas, Ketua Pengurus Daerah Himpunan Seminat Farmasi Masyarakat (PD Hisfarma) DI Yogyakarta, Tunggul Wardani memberi tahu cara mengidentifikasinya. Pertama, merek masker di boks kemasan dengan isi seharusnya sama.

Kedua, di boks masker harus tercantum izin edar. Ketiga, waspadai kondisi fisik masker. "Seharusnya tidak ada bekas kotoran alias tak bersih seperti baru," kata dia.

SARAH ELVIRA DARA SIYAHAILATUA | PRIBADI WICAKSONO

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."