5 Cara Siasati Anak Susah Makan, Ibu Harus Bahagia Dulu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi anak tidak mau makan. shutterstock.com

Ilustrasi anak tidak mau makan. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Beberapa orang tua bisa menghadapi tahapan anak susah makan dan Gerakan Tutup Mulut atau GTM. Istilah GTM ini juga memiliki bermakna sama seperti picky eating yang termasuk feeding disorder atau gangguan makan.

Kondisi ini biasanya terjadi pada anak usia dini dalam periode makan sehari-hari. Berdasarkan sebuah riset, pemberian makan pada anak sering menjadi tantangan bagi setiap orang tua. Masalah makan pada balita dan anak usia dini terjadi setidaknya 26,9 persen dan 15 persen di antaranya karena anak-anak ini selektif dalam memilih makanan. Lebih jauh, jumlahnya dapat meningkat menjadi 40-70 persen pada anak yang lahir prematur atau dengan penyakit kronik.

Bila Anda menghadapi situasi anak GTM, psikolog Carmelia Riyadhni membagikan sejumlah tips untuk orang tua, dari siaran pers yang diterima Tempo.co, Rabu 4 Maret 2020.

1. Menjaga ekspektasi

Dalam memberikan asupan makanan untuk si kecil, orang tua dapat berkonsultasi kepada ahli gizi berapa banyak asupan yang diperlukan si kecil, durasi pemberian makanan, dan hal-hal terkait pertumbuhan anak.

2. Manajemen waktu

Sebagai orang tua tentu memiliki tantangan tersendiri dalam mengatur waktu makan anak bersamaan kegiatan rutin lainnya. Sebab itu, buat skala prioritas untuk pekerjaan rumah, delegasi pekerjaan rumah dan aktivitas lainnya menjadi hal yang patut dicermati.

3. Jangan membandingkan diri

Dalam mendukung pengembangan diri anak, setiap keluarga memiliki cara tersendiri dalam melakukan pola asuh kepada anak, termasuk memberi pelajaran saat makan kepada anak. Oleh karena itu, dengan tidak membandingkan cara kita dengan keluarga lain dalam memberikan makan, dapat mengurangi tingkat stres saat anak GTM.

4. Menjaga kondisi fisik

Para orang tua agar selalu semangat dalam mendukung perkembangan anak, juga harus didukung oleh kondisi fisik yang fit. Dengan makan dan tidur teratur, bergerak selama 15-30 menit setiap hari, atau pun menjalani hobi atau kegiatan yang menyenangkan.

5. Ciptakan Mantra

M: Mata pejamkan sebentar
A: Ayo ambil napas pelan-pelan
N: “Namanya proses belajar”
T: Tarik nafas sekali lagi
R: “Rusuh ini hanya sementara”
A: Akan indah pada waktunya

“Makan merupakan salah satu proses belajar untuk anak maka sebaiknya dilakukan dengan menyenangkan bersama-sama. Ibu yang bahagia akan membuat keluarga dan anak bahagia,” ujar Carmelia.

EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."