Ada 3 Macam Senyum, Ada yang Tulus Sampai Tunjukkan Status

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi perempuan tersenyum. fullhdpictures.com

Ilustrasi perempuan tersenyum. fullhdpictures.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Senyum itu ibadah. Begitu orang bilang tentang senyum. Tapi di balik itu, tentu ada sebab yang membuat seseorang tersenyum.

Dari berbagai sebab tadi, para peneliti dari Universitas Wisconsin-Madison, Amerika Serikat mengidentifikasi tiga perbedaan ekspresi senyum sebagai penghargaan, afiliasi, dan dominasi, serta kombinasi otot wajah yang membentuknya. Masing-masing tipe senyum bergantung pada fitur anatomi yang dikenal dengan nama zigomatikus utama, otot wajah di bawah tulang pipi yang menarik sudut mulut.

"Banyak sekali istilah yang digunakan untuk menjelaskan tipe senyuman, namun kami mengenalinya menjadi tiga tipe senyum," kata Paula Niedenthal, profesor di Universitas Wisconsin-Madison, Amerika Serikat seperti dikutip dari jurnal Psychological Scienc. Yang pertama adalah senyum tulus atau balasan; kedua, senyum afiliasi; dan ketiga senyum dominasi.

Senyum tipe pertama, senyum tulus atau senyum balasan adalah senyum yang muncul saat membalas senyuman orang lain. "Ini mungkin senyuman yang paling tulus," kata dia. Senyum ini juga biasanya muncul ketika seseorang melihat bayi kemudian bayi tersebut membalas senyum tadi.

Ilustrasi wanita tersenyum bersama teman. shutterstock.com

Tipe senyum kedua, yakni afiliasi umumnya dilakukan untuk menyampaikan toleransi, mengakui kebenaran, atau adanya ikatan sekaligus isyarat kenyamanan hubungan dua pihak. Senyum ini bisa berupa senyuman lebar dan tipis dengan katupan kedua bibir sehingga gigi tidak terlihat.

Yang ketiga adalah jenis senyum dominasi. Senyum ini ditunjukkan seseorang ketika dia meremehkan atau menunjukkan status sosialnya. Wujud senyum dominasi ini berupa garis simetris diikuti dengan alis dan pipi yang terangkat.

Paula Niedenthal menjelaskan seseorang kerap terjebak pada jenis senyum palsu atau tulus. Senyum palsu ditunjukkan ketika seseorang tersenyum tapi dari dalam dirinya sebenarnya sedang tidak senang. "Padahal kenyataannya orang tersenyum dalam berbagai keadaan emosional yang berbeda. Pengetahuan ini memperkaya pehamahaman tentang ekspresi wajah," kata dia.

YAYUK WIDYARTI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."