Mengenal Rachel Eleeza Coloay, Pilot Asal Kalimantan Utara yang Ikut Puteri Indonesia 2020

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Rachel Eleeza Coloay Puteri Indonesia Kalimantan Utara 2020 saat ditemui di konferensi pers 39 finalis Puteri Indonesia 2020 dari 34 provinsi di Indonesia di Hotel  Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Februari 2020. CANTIKA/Silvy Riana Putri

Rachel Eleeza Coloay Puteri Indonesia Kalimantan Utara 2020 saat ditemui di konferensi pers 39 finalis Puteri Indonesia 2020 dari 34 provinsi di Indonesia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Februari 2020. CANTIKA/Silvy Riana Putri

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ajang pemilihan Puteri Indonesia 2020 sudah di depan mata. Sebanyak 39 finalis dari 34 provinsi seluruh Indonesia memasuki masa karantina sejak Rabu, 26 Februari 2020 hingga malam final Jumat, 6 Maret 2020 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat. Gelaran Putri Indonesia ke-24 ini mengusung tema kekayaan budaya dan keindahan alam Nusa Tenggara Timur atau NTT.

"Pemilihan NTT ini selaras dengan komitmen Presiden Indonesia Joko Widodo dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Keatif beserta Pemerintah Daerah Provinsi NTT untuk mempromosikan NTT, khususnya Labuan Bajo sebagai salah satu dari lima destinasi pariwisata super prioritas," tutur Putri Kus Wisnu Wardani, Penasihat Utama Yayasan Puteri Indonesia sekaligus anggota Dewan Pertimbangan Presiden Indonesia saat ditemui di konferensi pers Puteri Indonesia 2020 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2020.

Selain memotret keindahan NTT, Yayasan Puteri Indonesia dan Mustika Ratu juga mengusung jargon "love yourself" agar para perempuan mencintai diri sendiri, percaya akan kemampuan yang dimilikinya, dan mencintai keberagaman yang ada di masyarakat. 

Keberagaman juga ikut mewakili profesi para finalis Puteri Indonesia 2020. Ada yang berkarier sebagai dokter, pebisnis, karyawati bank, pramugari, karyawati di bidang transportasi, aktris, filantropis hingga pilot.

Kalimantan Utara di Puteri Indonesia 2020 mengirimkan Rachel Eleeza Coloay yang berprofesi sebagai pilot komersial. Recel sapaan akrabnya menempuh studi di Eagle Air Academy Marinduque, Filipina.

Perempuan 21 tahun ini menjadi pilot komersial sejak 2016 di Filipina. Sebelumnya, ia juga aktif sebagai paskibraka dan dunia olahraga. 

Ketertarikan Recel ikut ajang Puteri Indonesia 2020 untuk menunjukkan bahwa semua perempuan bisa menjadi ratu kecantikan. 

"Aku memang dari dulu nonton Puteri Indonesia dari zaman kak Anindya tahun 2015. Sosoknya mirip seperti saya, sama-sama tomboi. Aku juga pengen share to the world bahwa energetic woman and sporty woman juga bisa jadi beauty queen," tutur Recel .

Ia mengaku ingin ikut Puteri Indonesia sejak menjadi pelajar. Tapi ia tahan niat itu untuk membekali dirinya dengan pendidikan formal. 

"Jadi aku selesaikan dulu pendidikanku, supaya aku punya background yang baik, jadi akhirnya punya impact yang baik dan mempunyai suara yang besar untuk perempuan," tambah ia.

Untuk mengikuti ajang Puteri Indonesia 2020, perempuan yang hobi lari dan diving ini lebih mempersiapkan untuk menunjukkan jati diri sesungguhnya. 

"Sebenarnya bekal-bekal yang pengetahuan umum dan cara kita bersikap. Tapi the most important things buat saya adalah how to be yourself. Jadi kita tidak perlu mempersiapkan sesuatu yang fake, tetap harus jadi real. Jadi kalau saya seperti ini, ke depannya, saya juga akan membawa diri saya yang seperti ini juga," papar ia.

Recel pun menguntai harapan agar kompetisi berjalan secara kekeluargaan dan fair. "Jadi tidak ada saling sikut menyikut, tidak ada saling menenggelamkan satu sama lain, tapi tetap fokus ke diri kita sendiri, fokus ke target kita. Sehingga ke depannya kita bisa saling mendukung. Siapa pun pemenangnya kita semua sudah menang," pungkas penggemar hidangan rendang jengkol ini.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."