Jesica Fitriana Berjuang Hadapi Kegagalan dan Tekanan Prestasi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Puteri Indonesia Pariwisata 2019 yang juga Juara 3 Miss Supranational 2019, Jesica Fitriana. TEMPO/M Taufan Rengganis

Puteri Indonesia Pariwisata 2019 yang juga Juara 3 Miss Supranational 2019, Jesica Fitriana. TEMPO/M Taufan Rengganis

IKLAN

CANTIKA.COM, JAKARTA - Tahun 2019 bisa dibilang salah satu waktu bersejarah dalam hidup Jesica Fitriana Martasari. Pada 8 Maret 2019 dalam ajang pemilihan Puteri Indonesia 2019, ia meraih posisi runner up 2, sehingga ia dinobatkan sebagai Puteri Indonesia Pariwisata 2019. Saat mewakili Indonesia di ajang Miss Supranational, ia terpilih sebagai 2nd Runner-up Miss Supranational 2019 di Polandia pada 6 Desember 2019.

Bukan hal yang mudah untuk sampai di posisinya saat ini, menurut perempuan kelahiran 31 Maret 1995 ini, ia pernah gagal maju ke ajang Puteri Indonesia, hanya sebatas first runner up di Jawa Barat.

Tak menyerah begitu saja, di tahun 2019 setelah mempersiapkan diri lebih matang, Jesica mendaftar lagi dan usahanya tak sia-sia. Ia terpilih menjadi perwakilan Jawa Barat dan mengikuti karantina pembekalan Puteri Indonesia 2019.

"Alhamdulillah masuk menjadi tiga besar Puteri Indonesia 2019 dan diberi kesempatan ikut kontes Miss Supranational," kata Jesica saat ditemui Tempo.co di kantor Yayasan Puteri Indonesia, Graha Mustika Ratu, Jakarta, Rabu 18 Desember 2019.

Puteri Indonesia Pariwisata 2019 yang juga Juara 3 Miss Supranational 2019, Jesica Fitriana. TEMPO/M Taufan Rengganis

Selain tak menyerah pada kegagalan, ia berjuang mengalahkan dirinya sendiri. "Aku tuh cuma anak rumahan dan kuliahan biasa, gak bisa ngomong depan umum saking paniknya sampai pernah demam panggung, terus gak bisa jalan di catwalk kaku banget kayak robot," ungkap Jesica.

Bukan cuma menjawab tantangan dari diri sendiri, ia juga berjuang menunjukkan kemampuannya kepada khalayak, termasuk warganet yang berkomentar miring terhadapnya. 

"Tantangan terberat aku tuh dalam bayang-bayang Puteri Pariwisata sebelumnya Kak Wilda karena ia bisa masuk lima besar. Jadi, rasanya seperti punya tekanan harus bisa raih prestasi lagi, tapi pada akhirnya aku coba jalani semuanya dengan happy," tukas lulusan cum laude tiga tahun jurusan Bisnis Manajemen di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.

Ia bercerita lebih lanjut, "Mereka (haters) gak yakin dengan karakter aku yang kalem dan gak begitu jago jalan di catwalk, sebaliknya Kak Wilda jago catwalk dan lebih energik. Jadi mereka kerap membandingkan kami," ungkapnya.
 
Usai ajang Puteri Indonesia dan Miss Supranational ini, Jesica mengatakan, "ingin melanjutkan bisnis di industri furnitur, buka bisnis di bidang lain seperti fashion atau kuliner. Di bidang sosial aku pengen punya foundation buat anak-ana yang terkena HIV agar kehidupan mereka terjamin ke depan. Dan aku juga tertarik masuk di dunia entertainment, misalnya jadi presenter."
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."