MSG Boleh Digunakan, Cek Batas Aman yang Ditetapkan BPOM

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi MSG. Shutterstock

Ilustrasi MSG. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Siapa yang suka menambahkan monosodium glutamate (MSG) saat memasak? Bahan penambah rasa masakan ini sudah dikenal sejak puluhan tahun silam. Eksistensi MSG dibarengi pula dengan asumsi risiko kesehatan yang diakibatkannya. Ada yang menyebut MSG bisa merusak otak yang berpengaruh terhadap penurunan intelegensi. Apakah benar?

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia atau PDGKI Nurpudji A. Taslim mengatakan MSG, yang sering disebut vetsin, memang masih banyak mis-persepsi yang terjadi di kalangan masyarakat mengenai efek negatifnya terhadap kesehatan.

Menurut Nurpudji, penggunaan bumbu penyedap rasa tidak berbahaya bagi kesehatan selama penggunaannya sesuai porsi, tidak berlebihan. Selain itu, dari sisi yang menyantap makanan pun diharapkan selalu memperhatikan gizi yang seimbang.

"Jika kita memperhatikan asupan gizi dengan baik dan menggunakan MSG dalam porsi yang tepat dan seperlunya, tentunya tubuh kita tetap sehat dan tidak perlu dikhawatirkan jika MSG memberikan efek negatif terhadap kesehatan," ungkap Nurpudji dalam konferensi pers Penggunaan Bumbu Penyedap Rasa Tidak Membahayakan Kesehatan Jika Digunakan dengan Bijak di Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020

Fakta di atas kita sadari bersama bahwa pemakaian MSG tidak berisiko untuk kesehatan, asalkan tidak berlebihan. Apa saja fakta lainnya?

Berikut sejumlah fakta disampaikan Nurpudji tentang MSG

1. Menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO bisa dikonsumsi dalam batas aman

Pada 1987, The Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives atau JECFA telah memberikan pernyataan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi asal dalam batas wajar.

2. Pahami batas maksimum

Di Indonesia, aturan pakai MSG yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia tertuang di peraturan Kepala BPOM RI N0. 23 Tahun 2013 mengenai batas maksimum penggunaan bahan tambahan pangan penguat rasa. Batas aman rata-rata 4-6 gram per hari.

3. Asam glutamat MSG sama dengan yang terkandung di jamur dan tomat

Pada tahun 1995, Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB) dalam laporannya kepada Food and Drug Administration (FDA) telah menginformasikan bahwa tidak ditemukan perbedaan antara zat glutamat yang terkandung dalam jamur, keju, dan tomat dengan zat glutamat yang ditemukan dalam produk-produk olahan seperti dalam MSG, hydrolyzed proteins, dan saus kedelai. 

Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi. Dengan demikian, MSG dinyatakan sebagai bagian dari bahan makanan biasa seperti halnya garam, baking powder, dan lada sejak 1995.

EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."