13 Gejala Depresi pada Anak, Malas Bermain dan Tak Selera Makan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi anak menangis di mobil. businessinsider.com

Ilustrasi anak menangis di mobil. businessinsider.com

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaDepresi tidak hanya melanda orang dewasa, anak-anak pun bisa terpapar. Depresi lebih dari sekadar kesedihan, bisa menjadi penyakit serius dan berpotensi mengancam jiwa. Oleh karena itu, orang tua dan pengasuh harus memperhatikan kondisi ini dengan serius.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, 3,2 persen anak-anak berusia antara 3 dan 17 tahun memiliki diagnosis depresi. Sebuah analisis pada 2018 menekankan bahwa depresi kurang terdiagnosis pada anak-anak. Hanya sebanyak 50 persen remaja yang mengalami depresi menerima diagnosis sebelum dewasa. Tingkat bunuh diri telah meningkat selama dua dekade terakhir, termasuk di antara anak-anak.

Penting untuk dicatat bahwa gejala depresi juga dapat diobati, terutama ketika anak mendapat dukungan yang memadai dari pengasuh yang penuh kasih.

Anak-anak dengan depresi mungkin merasa sedih atau putus asa. Namun, depresi lebih dari sekadar kesedihan. Ini dapat memengaruhi banyak aspek perilaku atau suasana hati anak. Anak-anak kecil mungkin mengeluh gejala fisik, seperti sering sakit perut, bukannya sakit emosional.

Berikut sejumlah gejala yang mengindikasikan anak alami depresi

1. Mereka juga mungkin takut berpisah dari orang tua mereka

2. Mengembangkan masalah perilaku

3. Tampak gelisah.

4. Kehilangan minat dalam aktivitas yang pernah dinikmati anak seperti bermain

5. Menarik diri dari lingkungan.

6. Motivasi rendah.

7. Perubahan kebiasaan tidur, seperti tidur sangat sedikit atau terlalu banyak.

8. Perubahan kebiasaan makan, seperti makan berlebihan atau kurang makan.

9. Anak berbicara tentang bunuh diri

10. Merasa putus asa.

11. Tingkat percaya diri rendah.

12. Kesulitan berkonsentrasi.

13. Mengalami masalah yang buruk di sekolah dengan temannya.

Lantas apa yang perlu dilakukan orang tua? Perlu digarisbawahi, depresi adalah penyakit yang kompleks dengan penyebab biologis, psikologis, dan sosial. Ini berarti bahwa banyak faktor yang berkontribusi terhadap depresi, antara lain, genetika perubahan dalam kimia otak, kepribadian faktor lingkungan seperti trauma dan stres. 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."