Veronica Tan Sebut Sosok Perempuan Inspiratif, Usianya 92 Tahun

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Veronica Tan. instagram.com/veronicatan_official

Veronica Tan. instagram.com/veronicatan_official

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Veronica Tan termasuk perempuan yang mendorong pembelaan terhadap hak-hak sesama kaum Hawa. Seusai acara perayaan ulang tahun Komisi Nasional Perempuan yang ke-21 di Jakarta, Veronica Tan menyebutkan sosok seorang perempuan yang menjadi inspirasinya.

"Saya mendapat inspirasi dari Ibu Saparinah Sadli," kata Veronica Tan kepada Tempo di Wisma Habibie - Ainun di Jakarta, akhir Oktober 2019 silam. "Meski beliau sudah sepuh, beliau adalah pejuang perempuan dan masih bugar."

Mantan istri Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ini, mengatakan Saparinah berjuang untuk kemanusiaan, terutama bagi perempuan. Saparinah Sadli kini berusia 92 tahun. Kendati sudah amat senior, dia masih aktif dan menjadi pendiri komunitas Sahabat Lansia Tangguh.

Saparinah Sadli lahir di Tegalsari, Jawa Tengah, pada 24 Agustus 1927. Istri dari almarhum Prof. Dr. Ir. Mohammad Sadli, MSc, ini pernah mengatakan ingin lahir sebagai anak laki-laki. Saparinah lahir dari keluarga aristokrat Jawa dan melihat banyak hal yang membedakan antara lelaki dan perempuan.

Saparinah Sadli di kantor Tempo, Velbak, Jakarta (21/3). (Tempo/Ratih Purnama)

Saparinah Sadli gencar menyuarakan kesetaraan gender dan perlindungan bagi perempuan. Pasca-kerusuhan 1998, dia masuk dalam Tim Gabungan Pencari Fakta atau TGPF kasus kerusuhan pada 13 - 15 Mei 1998. Ketika kerusuhan terjadi, banyak perempuan yang menjadi korban dan harus dipulihkan.

Saparinah Sadli menjadi Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan atau Komnas Perempuan periode 1998 - 2004. Dia juga pendiri Pusat Studi Kajian Wanita Universitas Indonesia, anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia periode 1996-2000.

Dalam hal memperjuangkan hak perempuan, Veronica Tan mendukung agar setiap perempuan Indonesia berani berbicara untuk dirinya masing-masing. "Saya masih melihat kadang-kadang perempuan itu merasa ya sudahlah, enggak usah macam-macam, nrimo saja," ucap perempuan 42 tahun itu. "Saya yakin semua wanita itu pinter, tapi kadang-kadang suka minder."

RINI KUSTIANI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."