Pahami 7 Risiko yang Bisa Muncul dari Diet Air Putih

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi menuang air putih ke gelas. shutterstock.com

Ilustrasi menuang air putih ke gelas. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Diet air putih hanya mengkonsumsi air putih. Makanan dan minuman lain seperti kopi, teh, atau minuman kemasan lain juga tidak dikonsumsi. Metode ini dianggap cukup efektif untuk membantu menurunkan berat badan.

Namun diet air putih hanya boleh dilakukan selama 24-72 jam atau maksimal selama tiga hari. Jika lebih dari tiga hari berisiko besar menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Diet air putih selama lebih dari tiga hari hanya boleh dilakukan apabila sudah mendapatkan persetujuan dari dokter.

Selain memperhatikan soal waktu yang dianjurkan, Anda juga harus mengetahui diet air putih  memiliki risiko yang mungkin muncul. Berikut ini risiko yang perlu Anda waspadai, apabila ingin menjalani diet air putih untuk menurunkan berat badan.

1. Berat badan turun, tapi lemak tidak hilang

Karena konsumsi air putih membatasi asupan kalori harian Anda, berat badan akan turun dengan cepat. Namun, turunnya berat badan bukan disebabkan karena hilangnya lemak, melainkan berkurangnya kadar cairan tubuh, karbohidrat, dan massa otot.

2. Kekurangan gizi

Tidak mengkonsumsi apapun, selain air putih selama beberapa hari, akan membuat Anda kehilangan asupan vitamin, mineral, dan gizi lainnya yang diperlukan tubuh. Padahal, semua zat tersebut dibutuhkan agar tubuh dapat berfungsi dengan baik.

3. Dehidrasi

Diet air putih juga bisa membuat dehidrasi. Sebab, selama ini sebenarnya Anda tidak hanya mendapatkan cairan tubuh dari minuman, namun juga dari makanan yang Anda konsumsi. Jika tidak makan, tapi tetap mengonsumsi air putih seperti biasa saat melakukan diet ini, Anda akan kekurangan cairan di tubuh. 

4. Tekanan darah rendah

Mengkonsumsi terlalu banyak air, bisa menurunkan tekanan darah sampai ke level yang berbahaya (hipotensi). Anda juga bisa mengalami hipotensi ortostatic, yaitu turunnya tekanan darah secara tiba-tiba saat mengubah posisi dari duduk ke berdiri. Kondisi ini bisa menyebabkan pusing.

5. Lemas, sulit fokus

Membatasi kalori secara berlebihan, dapat memicu kondisi lemas, kelelahan, dan linglung. Saat tubuh kekurangan kalori, fungsinya akan sulit untuk berjalan secara optimal dan membuat Anda sulit berpikir dan fokus.

6. Bisa memperparah beberapa kondisi penyakit

Mengkonsumsi terlalu banyak air putih, dapat memperparah beberapa penyakit, seperti asam urat, diabetes, gangguan makan, dan heartburn.

7. Memicu binge-eating

Binge eating atau nafsu makan tidak terkontrol, bisa terjadi saat seseorang telah selesai melakukan diet, yang terlalu membatasi asupan kalori.

Ada beberapa kelompok individu yang sebaiknya tidak menjalani diet air putih, seperti lansia, anak dan remaja berusia di bawah 18 tahun, orang yang memiliki gangguan makan, berat badan kurang, ibu hamil atau menyusui, memiliki riwayat penyakit jantung, penderita diabetes tipe 1 dan 2, sering migrain, akan donor darah, dan mengkonsumsi obat-obatan tertentu.

 
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."