Cara Mengecek Kesiapan Anak Menjalani Toilet training

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi anak belajar ke toilet (toilet training). amazon.com

Ilustrasi anak belajar ke toilet (toilet training). amazon.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Salah satu perkembangan yang harus dilalui anak dan Anda adalah masa toilet training. Yaitu saat anak mencoba menggunakan toilet ketika ingin buang air kecil dan buang air besar. Penulis Potty Training Magic, Amanda Jenner, punya 19 langkah sederhana yang bisa Anda ikuti dalam tujuh hari untuk membuat anak Anda bebas dari popok.

Tapi hal yang perlu Anda ketahui adalah setiap anak berbeda dalam kesiapan toilet training, jadi jangan pernah membandingkan anak Anda dengan anak lainnya.

"Dua setengah sampai tiga setengah tahun adalah usia rata-rata di Inggris untuk memulai latihan potty training dan ini adalah saat yang tepat," ucap Amanda kepada laman Mirror.

Namun, beberapa anak lain siap melakukannya di usia dua tahun, bahkan kurang. “Itu tergantung pada anak dan apakah mereka menunjukkan tanda-tanda kesiapan, karena tidak ada gunanya mencoba mengajar mereka sesuatu jika mereka tidak siap,” ia menjabarkan.

Jadi, bagaimana Anda bisa tahu kapan anak Anda siap? Amanda mengatakan ada beberapa tanda kunci yang harus Anda perhatikan.

Di antara tanda si kecil siap toilet training adalah ia berhenti melangkah dan melihat ke bawah pada popok mereka saat buang air kecil atau buang air besar. Ini tanda bahwa mereka ingin mengenali fungsi tubuh mereka saat terjadi dan bersikeras agar popok mereka segera diganti.

"Jika Anda anak-anak menunjukkan tanda-tanda mereka ingin bersih, itu bagus, tetapi sebelumnya Anda harus memastikan mereka memahami perintah dan dapat berkomunikasi dengan Anda,” ucap Amanda.

Kenapa komunikasi penting? Sebab si kecil perlu tahu ketika Anda meminta ia buang air kecil atau buang air besar di tempat yang seharusnya, misalnya pispot atau toilet. 

Bukan hanya anak, ibu dan ayah pun harus siap. Anda perlu meluangkan beberapa hari bersamanya terus menerus untuk mulai toilet training. Sebab, toilet training perlu konsistensi yang biasanya hanya bisa dilakukan orang tua.

"Jika Anda terlalu sibuk, itu tidak akan berhasil karena Anda harus bisa memperhatikan si kecil,” kata ia.

Amanda juga mengingatkan beberapa kondisi yang sebaiknya Anda hindari untuk memulai toilet training. Di antaranya adalah baru pindah rumah atau tempat penitipan anak. Selain itu, jangan pernah mencoba melakukan toilet training saat kondisi anak atau Anda sedang buruk.

MILA NOVITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."