Benarkah Wanita Bisa Sama Siklus Haid dengan Sahabatnya?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi persahabatan. Shutterstock

Ilustrasi persahabatan. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pernah dengar kalau punya sahabat wanita yang sering bersama berpeluang memiliki siklus menstruasi atau haid yang sama setiap bulan? Padahal sebelumnya jadwal haid Anda dan teman cukup jauh. Percaya atau tidak, itu kondisi yang sering terjadi. Adakah penjelasan logisnya?

Kondisi ini disebut dengan sinkronisasi menstruasi sebagai efek McClintock. Kepercayaan ini menyebut bahwa ketika wanita bersentuhan dengan wanita lain yang sedang menstruasi, feromon saling mempengaruhi sehingga pada akhirnya siklus menstruasi Anda menjadi satu. Wanita percaya bahwa sinkronisasi siklus haid adalah nyata. Namun, dalam dunia medis, tidak ada kasus yang kuat untuk membuktikan bahwa itu terjadi.

Sinkronisasi menstruasi ini dipercaya sejak berabad-abad lalu. Dunia medis mulai menganggap serius fenomena itu ketika seorang peneliti bernama Martha McClintock melakukan studi yang hasilnya dimuat di jurnal ilmiah Nature pada 1971. Ia melibatkan 135 mahasiswi yang dipaksa hidup bersama untuk melihat apakah siklus menstruasi mereka saling mempengaruhi.

Studi ini hanya melacak menstruasi dimulai, tanpa menguji faktor-faktor lain. Hasilnya, siklus menstruasi mereka benar-benar menyesuaikan. Jadi, sejak itu sinkronisasi periode disebut sebagai efek McClintock.

Hasil itu belum memuaskan banyak orang. Pada 2006, sebuah studi baru dan tinjauan literatur menegaskan bahwa para wanita tidak menyesuaikan jadwal menstruasi mereka dengan sahabat dekatnya. Studi ini mengumpulkan data dari 186 wanita yang tinggal dalam kelompok di asrama di Cina. Satu-satunya periode sinkronisasi yang terjadi adalah dalam ranah kebetulan matematika.

Studi lain pernah dilakukan Universitas Oxford dan perusahaan aplikasi pelacakan siklus menstruasi, hasilnya cukup mengejutkan. Studi yang melibatkan 1.500 orang ini menemukan bahwa tidak ada kemungkinan wanita dapat saling mempengaruhi siklus menstruasi hanya dengan berada dalam jarak yang dekat satu sama lain.

Studi lain yang dilakukan pada 2017 menemukan bahwa 44 persen peserta studi mereka mengalami sinkronisasi menstruasi. Bahkan gejala menstruasi seperti migrain menstruasi juga lebih umum dalam hidup bersama. Ini menunjukkan bahwa wanita dapat mempengaruhi siklus menstruasi satu sama lain meskipun sebelumnya berjauhan.

Studi lebih lanjut masih diperlukan untuk menemukan jawaban yang paling meyakinkan. Saat ini banyak aplikasi bisa melacak siklus menstruasi, yang menyimpan catatan digital. Ada banyak data yang tersedia untuk dipelajari dan dipahami, jika sinkronisasi menstruasi itu benar-benar ada.

MILA NOVITA | TIMES OF INDIA | BBC

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."