Parenting ala Andien dan Ippe, Tailor-Made Tanpa Trauma Masa Lalu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Andien Aisyah, Irfan Wahyudi, dan Anaku Askara Biru. (Instagram@andienaisyah)

Andien Aisyah, Irfan Wahyudi, dan Anaku Askara Biru. (Instagram@andienaisyah)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pasangan Andien Aisyah dan Irfan Wahyudi atau akrab disapa Ippe dikaruniai putra bernama Anaku Askara Biru pada 7 Januari 2017. Pertumbuhan putranya yang akrab dipanggil Kawa ini kerap diunggah di akun Instagram ataupun chanel YouTube kedua orang tuanya. Bicara soal parenting atau pola asuh anak, pasangan yang menikah pada 27 April 2015 ini mengaku tidak punya nama pola asuh dalam mengasuh Kawa.

“Kami enggak punya gaya. Parenting itu akan selalu berbeda-beda. Itu tailor-made. Kenapa? Karena orang tuanya beda. Anaknya beda. Latar belakang kedua orang tuanya juga berbeda. Antara suami istri saja berbeda. Melahirkan anak yang berbeda pula,” ungkap Andien saat ditemui di acara peluncuran seragam tematik awak kabin kolaborasi Didiet Maulana dan Garuda Indonesia bertema Puspa Nusantara di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin 14 Oktober 2019.

Penyanyi 34 tahun ini melanjutkan, “Aku punya anak pertama seperti ini karakternya. Nanti kalau punya anak kedua, ketiga, bakal beda-beda juga karakternya. Enggak bisa disamain. Apa yang menurut kita paling baik, belum tentu juga baik bagi orang lain. Belum tentu cocok untuk orang lain.”

Anaku Askara Biru, Andien Aisyah,dan Irfan Wahyudi. (Instagram@andienaisyah)

Menurut perempuan yang akan meluncurkan buku berjudul Belahan Jantungku di November 2019, ia dan Ippe menerapkan pola asuh anak yang diisi penuh kasih sayang dan kepercayaan.

We put so much love and trust ke anak kami. Jangan sampai juga kita mengasuh anak dengan trauma masa lalu mungkin yang pernah kita miliki. Jadi, kami ngeliat dari sekitar, enggak hanya soal pengasuhan, tapi yang lain juga. Banyak yang berangkat dari ketakutan atau pengalaman buruk yang pernah dialami,” tutur perempuan yang sedang mendalami ilmu psikoterapi.

Menurutnya, semua hal yang terkait trauma masa lalu harus diselesaikan personal masing-masing. Tujuannya agar tidak mempengaruhi gaya pengasuhan anak sekaligus optimal tumbuh kembang buah hati.

“Walaupun aku enggak menyangkal, aku melakukan ini semua secara bertahap. Aku menerima segala ilmu ini dan meng-empower diri aku karena sudah melalui beberapa proses mulai dari hamil, jadi ibu, dan segala macam,” tandas Andien

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."