4 Tips Atasi Anak Tantrum di Tempat Umum

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi anak tantrum/sedih. Shutterstock.com

Ilustrasi anak tantrum/sedih. Shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Saat anak berusia 1-4 tahun bisa mengalami tantrum, yakni kondisianak meluapkan emosi dengan cara berguling-guling, melempar barang dan menangis kencang. Jangan langsung emosi ketika anak mengamuk, ada beberapa cara untuk menghadapinya.

Dokter Merry Dame Cristy Pane dari Alodokter dalam keterangan resminya mengemukakan empat cara menghentikan tantrum pada anak. "Tantrum pada anak tidak boleh dibiarkan terus-menerus, bisa jadi kebiasaan buruk dan mempengaruhi perkembangannya nanti," tuturnya.

1. Orang tua harus tetap tenang

Ketika anak tantrum, bersikaplah tenang dan jangan terpancing untuk ikut berteriak dan memaksa anak berhenti mengamuk. Ketika orang tua tenang, anak bisa lebih muda diatasi. Ajaklah buah hati ke tempat yang lebih sepi dan tenang agar emosinya lebih mereda.

2. Cari tahu apa penyebab tantrum

Ada banyak penyebab anak tantrum, bisa jadi anak merasa lapar, mengantuk atau ada keinginan tak terpenuhi yang sulit diungkapkan, apalagi ketika anak belum bisa bicara untuk mengekspresikan keinginan. Bila itu kasus yang dihadapi, tanyakan langsung pada anak dan apa yang ia rasakan. Saat penyebabnya diketahui, orang tua akan lebih mudah mengatasinya.

3. Alihkan perhatian anak

Anak-anak mudah melupakan sesuatu dan tertarik pada hal baru, manfaatkan ini ketika anak sedang mengamuk. Contoh cara mengalihkannya adalah dengan memberikan mainan yang sudah lama tidak dimainkan sampai menawarkan camilan kesukaan anak.

4. Jangan main tangan

Ketika anak sedang tantrum, jaga emosi agar tidak memukul atau mencubitnya. Sebaliknya, peluk dan ciumlah anak agar emosinya meredam. Peluk dan cium bisa menenangkan sekaligus menunjukkan orangtua betul-betul peduli dan menyayangi mereka. Namun, bila tantrum pada anak terlalu sering atau ekstrem sampai menyakiti diri sendiri dan orang lain, segera berkonsultasi pada dokter anak untuk berdiskusi dan mencari penanganan tepat.

ANTARA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."