Beras Hitam Bisa Menurunkan Berat Badan dan 10 Manfaat Lainnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi beras hitam. shutterstock.com

Ilustrasi beras hitam. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kita sudah akrab dengan jenis beras putih, cokelat, dan merah. Ternyata selain itu, terdapat pula jenis beras hitam yang dipercaya mengandung banyak gizi sehingga baik untuk dikonsumsi. Dibanding beras putih, beras hitam memiliki gizi yang lebih tinggi sehingga baik untuk kesehatan tubuh. Di dalam 100 gram beras hitam mengandung 4,9 gram serat, 8,5 gram protein, dan 3,5 mg zat besi. Sedangkan, 100 gram beras putih mengandung 0,6 gram serat, 6,8 gram protein, dan 1,2 gram zat besi.

Beda pula dengan 100 gram beras cokelat yang mengandung 2,8 gram serat, 7,9 gram protein, dan 2,2 gram zat besi. Sementara 100 gram beras merah mengandung 2,0 gram serat, 7,0 gram protein, dan 5,5 gram zat besi.

Beras hitam memiliki kandungan serat dan protein yang lebih unggul ketimbang beras lainnya. Ini membuat beras hitam menjadi salah satu sumber serat dan protein nabati yang baik. Beras hitam juga memiliki kandungan kalori yang tidak terlalu tinggi.

Beras hitam mendapatkan warna dari anthocyanin yang merupakan pigmen bergizi. Warna hitam pekat atau keunguan pada beras hitam menjadi tanda adanya antioksidan. Jumlah antioksidan yang ada dalam beras hitam lebih tinggi dari yang ada pada blueberry.

Senyawa antioksidan utama yang ada dalam beras hitam, yaitu, flavonoid, antosianin, proanthocyanin, asam fitat, asam fenolik, tokotrienol, dan tokoferol. Kandungan nutrisi yang tinggi dalam beras hitam membuat beras ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Berikut ini beberapa manfaat beras hitam untuk kesehatan

1. Mengurangi berat badan
Beras hitam kaya akan sumber serat makanan sehingga membantu menunda rasa lapar dan membuat Anda merasa kenyang. Hal ini bisa membuat kalori yang masuk ke dalam tubuh Anda menjadi berkurang sehingga bermanfaat bila ingin menurunkan berat badan. Kandungan kalori yang rendah pada beras hitam pun cocok untuk dijadikan menu diet Anda.

2. Meningkatkan kesehatan pencernaan
Sebagai sumber serat makanan yang baik, beras hitam dapat membantu mengatur pergerakan usus sehingga feses bisa keluar lebih mudah. Hal ini dapat mencegah sembelit, kembung, dan membantu meringankan masalah pencernaan.

3. Mengendalikan kolesterol
Beras hitam dipercaya mampu mengurangi kolesterol tinggi dan kadar trigliserida dalam darah. Tokotrienol antioksidan yang ada dalam beras hitam dapat menekan aksi enzim yang terlibat dalam pembuatan kolesterol.

4. Mencegah diabetes
Beras hitam dapat mengurangi gula darah pada penderita hiperglikemia. Beras ini juga bisa mendorong glukosa masuk ke dalam sel dan otot daripada ke dalam darah. Selain itu, beras hitam juga mampu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengontrol kadar glukosa darah dengan baik sehingga terhindar dari diabetes.

ilustrasi jantung (pixabay.com)

5. Menjaga kesehatan jantung
Mengonsumsi beras hitam secara teratur dapat membantu menjaga arteri tetap bersih yang membuat aliran darah lancar, sehingga terhindar dari serangan jantung dan stroke. Antosianin dan senyawa bergizi lainnya yang terkandung dalam beras hitam dipercaya bisa menjaga kadar glukosa, kolesterol, dan trigliserida darah yang sehat sehingga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

6. Mendetoks tubuh secara alami
Beras hitam bisa mendetoks tubuh secara alami. Kandungan antioksidan yang tinggi dalam beras hitam dapat meningkatkan dan membantu hati membuang racun, sehingga terhindar dari penumpukan racun yang bisa memicu penyakit. Selain itu, fitonutrien yang terkandung dalam beras hitam juga dapat mengeluarkan zat berbahaya dari tubuh.

7. Melawan peradangan
Senyawa antosianin dalam beras hitam memiliki efek anti-inflamasi yang mampu melawan dan mengurangi peradangan. Tak hanya itu, beras hitam pun dianggap memiliki potensi luar biasa dalam mengobati penyakit yang berhubungan dengan peradangan kronis.

8. Menjaga kesehatan hati
Kelebihan asupan diet tinggi lemak dapat menyebabkan penumpukan lemak di hati. Ini dapat menimbulkan stres oksidatif dan peradangan yang berujung pada penyakit hati. Namun, antosianin dalam beras hitam dapat mengurangi penyimpanan lemak di hati, mengembalikan struktur dan fungsi hati normal, serta membantu regenerasi sel hati yang sehat.

9. Meningkatkan fungsi otak
Mengonsumsi beras hitam dapat meningkatkan antioksidan tubuh sehingga melindungi sel-sel otak dari kerusakan. Selain itu, dapat pula menjaga kinerja kognitif otak dan membatasi efek buruk penuaan otak. Antosianin dalam beras hitam pun bisa meningkatkan daya ingat dan pembelajaran.

10. Menghambat pertumbuhan kanker
Antosianin dalam beras hitam mampu menghambat pertumbuhan dan perluasan sel kanker sehingga mencegah penyebaran sel kanker ke organ tubuh lainnya. Selain itu, antosianin juga dapat menghambat pertumbuhan tumor dengan menghalangi pasokan darah ke tumor.

11. Melindungi sel tubuh
Antosianin menjadi senyawa antioksidan yang paling dominan dalam beras hitam. Antioksidan antosianin dapat mengurangi stres oksidatif, serta melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Dengan mengonsumsi beras hitam, maka sel-sel tubuh Anda akan terlindungi.

Beras hitam banyak beredar di pasaran sehingga Anda bisa dengan mudah mendapatkannya. Untuk mengolahnya, Anda dapat memasak layaknya nasi putih biasa, meski waktu yang dibutuhkan lebih lama. Oleh sebab itu, Anda disarankan merendam beras hitam dalam air semalaman atau minimal satu jam sebelum dimasak untuk mengurangi waktu memasak.

Anda dapat menyantap nasi hitam bersama dengan sayuran dan daging. Selain itu, beras hitam juga bisa dijadikan sebagai puding. Meski efek negatif mengonsumsi beras hitam, hingga saat ini belum ada informasi yang cukup, tidak disarankan untuk mengonsumsinya secara berlebihan karena apa pun yang berlebihan tentu tidak baik.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."