4 Jenis Antioksidan yang Berkhasiat Menjaga Kecantikan Kulit

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Teh Hijau. hmayq.am

Teh Hijau. hmayq.am

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dalam satu produk perawatan kulit terdapat beragam kandungan, salah satunya antioksidan. Bahan ini adalah vitamin dan mineral alami, seperti vitamin A, C, E, dan teh hijau yang melindungi kulit Anda dari radikal bebas.

Baca juga: Ampuhnya Antioksidan dari Vitamin C buat Kecantikan

Menurut dokter kulit Mona Gohara, radikal bebas merupakan molekul di lingkungan yang merusak kulit Anda dengan melekat pada kolagen dan melemahkan elastisitas. "Mereka berasal dari hal-hal seperti polusi udara, bahan kimia, dan asap rokok, dan pada dasarnya mereka menghisap kehidupan dari wajah Anda," kata Gohara, seperti dikutip dari Marie Claire.

Antioksidan menetralisir radikal-radikal bebas untuk melindungi kulit Anda dari kerusakan. Beberapa antioksidan juga mencerahkan kulit, menenangkan iritasi, dan bahkan menghaluskan garis halus. Berikut ini jenis antioksidan yang sering ditemui dalam produk perawatan kulit.

#1. Vitamin C
Vitamin C, misalnya asam L-askorbat, seperti yang mungkin Anda lihat pada beberapa produk cukup banyak mengandung antioksidan utama untuk mengatasi kulit kusam. Sama seperti teh hijau, vitamin C juga dapat menenangkan dan melembabkan kulit, dan mirip dengan retinol, vitamin C juga  meningkatkan produksi kolagen untuk mengencangkan garis halus dan menghaluskan warna kulit yang tidak rata.

Manfaat utama vitamin C adalah untuk mencerahkan. Selama 6-8 minggu, vitamin C akan menyamarkan hiperpigmentasi dan bintik-bintik gelap dan mencerahkan kulit Anda secara keseluruhan.

#2. Vitamin A
Vitamin A sebenarnya sama dengan retinol — atau, lebih tepatnya, retinol hanya vitamin A terkonsentrasi. Retinol dapat menghaluskan garis-garis halus, mengisi kerutan, menghaluskan benjolan dan bercak kasar, mencerahkan kulit, memudar bekas luka dan tanda hitam, dan secara drastis mengurangi jerawat, bahkan jerawat kistik. Namun, kadang ada efek samping purging, ketika Anda pertama kali mulai menggunakannya yang dapat menyebabkan jerawat, kekeringan, dan pengelupasan.

Tetapi Anda harus tetap menggunakannya untuk melihat hasilnya sekitar 3-6 bulan. Anda dapat menerapkannya secara bertahap, mulai dari seminggu sekali, dua kali seminggu, dan seterusnya. Karena Anda hanya menggunakan retinol pada malam hari, Anda dapat menggandakannya dengan antioksidan lain di pagi hari, tetapi hindari menggunakan vitamin C bersama retinol jika Anda memiliki kulit sensitif, reaktif, karena kombinasi dapat mengiritasi kulit Anda.

#3. Vitamin E
Vitamin E atau tocopherol dapat digunakan semua jenis kulit. Bahan ini cukup popular sebagai antioksidan, anti-inflamasi alami, perisai yang kuat melawan radikal bebas dan penuaan dini, dan menjaga kulit tetap lembut dan lentur, yang merupakan kunci untuk mencegah pembentukan bekas luka.

Bahkan lebih kuat melawan radikal bebas ketika dikombinasikan dengan vitamin C, itulah sebabnya Anda akan melihat begitu banyak produk vitamin C + E. Selama kulit Anda tidak terlalu sensitif, cobalah menggandakan produk Anda di pagi hari, melapisi pelembab di atas serum, atau minyak di atas pelembab.

Baca juga: Pentingnya Serum Vitamin C dalam Rutinitas Perawatan Kulit

#4. Teh hijau
"Teh hijau kaya akan polifenol yang tidak hanya menghalangi radikal bebas, tetapi juga bekerja sebagai anti-inflamasi untuk mempercepat penyembuhan luka," kata dokter kulit Melissa Kanchanapoomi Levin. The hijau dapati digunakan untuk penderita rosacea, psoriasis, kulit sensitif, dan bahkan jerawat. Tapi, bukan berarti, Anda dapat menggunakan kantong teh hijau untuk wajah seharian. Jumlah konsentrasi antioksidan kemungkinan akan terlalu rendah untuk menjadi efektif. Sebaliknya, ambil serum atau pelembab yang kaya akan teh hijau, atau yang mengandung ekstrak daun camellia sinensis.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."