5 Trik Meningkatkan Rasa Percaya Diri, Termasuk Self-Care

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita menyendiri. Unsplash.com/Toa Heftiba

Ilustrasi wanita menyendiri. Unsplash.com/Toa Heftiba

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tidak sedikit orang yang kerap dilanda rasa tidak percaya diri. Sebaliknya, rasa percaya diri itu merupakan dorongan internal seseorang, untuk mampu mengenal diri sendiri, meyakini kemampuan yang dimiliki, dan bertindak dengan keyakinan yang dipunyai. Rasa percaya diri menjadi bentuk Anda menghormati diri sendiri, secara positif. Sehingga tak salah, meningkatkan percaya diri, berarti meningkatkan kualitas hidup Anda.

Rasa percaya diri, asal tidak berlebihan, berperan penting untuk kebaikan diri sendiri dan kesehatan mental. Kepercayaan diri berhubungan dengan kepuasan dalam hidup, rasa optimis, dan rasa bahagia. Percaya diri yang sehat juga berkaitan dengan prestasi, keahlian dalam memecahkan masalah, dan kemampuan mengontrol kehidupan sendiri.

5 Tips Meningkatkan Kepercayaan Diri

1. Sayangi diri dengan gaya hidup sehat dan self-care
Gaya hidup yang tak sehat, dapat membuat tubuh Anda tersiksa. Sebut saja, tidak beristirahat dengan cukup, kekurangan makanan bergizi, atau malas berolahraga. Faktanya, gaya hidup sehat tak hanya membuat Anda sehat secara fisik, namun juga meningkatkan kondisi mental dan kepercayaan diri. Dalam sebuah studi yang dimuat dalam Neuropsychiatric Disease and Treatment, beraktivitas fisik dengan teratur, terbukti dapat menghadirkan citra tubuh yang positif. Citra tubuh yang positif membantu Anda untuk lebih percaya diri. 

Kombinasikan gaya hidup sehat, yang diiringi dengan self-care. Melalui langkah ini, berarti Anda meluangkan waktu untuk menyenangkan diri, dengan cara yang positif. Beberapa tips self-care yang bisa dicontek yakni memesan jasa pijat dan manikur pedikur. 

2. Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Pertama, tanamkan dalam diri Anda, bahwa hidup bukanlah sebuah kompetisi. Anda mungkin sering merasa kalah dari pencapaian rekan Anda, iri saat mendengar gaji sahabat lebih tinggi, atau merasa tidak percaya diri karena fisik orang lain menurut Anda lebih baik.

Membandingkan diri dengan orang lain, kerap membuat Anda iri, dan perilaku tersebut bukanlah hal yang sehat. Apabila sewaktu-waktu pikiran tersebut terbesit di benak Anda, ingatkan diri sendiri, bahwa hal tersebut merupakan perilaku yang sia-sia.

3. Menerima keraguan diri
Memiliki keraguan dalam diri merupakan hal yang wajar, bahkan bagi orang yang sudah berpengalaman sekalipun. Anda tak harus 100% percaya diri, sebelum melakukan sesuatu. Sebuah riset yang dimuat di Psychology of Sport and Exercise membuktikan, keraguan diri yang muncul, sebenarnya membantu Anda memberikan performa yang baik.

Menerima keraguan, bukan berarti melakukan suatu kegiatan tanpa persiapan. Anda tetap harus memahami yang akan dijalani, dengan tetap merangkul keraguan diri sendiri. Persiapan dan pemahaman yang matang, dapat meningkatkan percaya diri.

4. Menerapkan self-compassion
Istilah self-compassion merujuk pada pemahaman untuk diri sendiri, tatkala dilanda momen yang tidak mengenakkan. Misalnya, saat Anda diliputi kegagalan atau membuat kesalahan, yang sering menurunkan rasa percaya diri.

Dengan menerapkan self-compassion, pahami bahwa diri Anda adalah manusia yang seutuhnya. Mengalami kegagalan dan melakukan kesalahan, amatlah manusiawi. Tak ada salahnya Anda untuk berbicara pada diri sendiri atau menertawakan diri sendiri, saat mengalami suatu kejadian tidak mengenakkan.

5. Melawan pikiran negatif
Saat hendak mengangkat beban di pusat kebugaran, pikiran negatif mungkin membisikkan, bahwa Anda tak bisa mengangkat beban tersebut. Cara terbaik untuk merespons pikiran negatif tersebut yakni dengan melawannya. Anda tetap bisa melakukan hal, yang menurut otak tak bisa dilakukan.

Tak sedikit orang yang bisa menyembunyikan rasa minder. Walau menjadi hal yang umum, adakalanya Anda membutuhkan bantuan dari konselor atau psikolog, jika rasa percaya diri tak juga meningkat.

Jika rendahnya rasa percaya diri telah mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk pekerjaan, hubungan sosial, hubungan personal, dan pendidikan, Anda disarankan mencari bantuan profesional. Sebab, rendahnya rasa percaya diri rendah, dapat berakar dari penyebab yang lebih parah, seperti pengalaman traumatis di masa lalu.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."