Tips Parenting, Kiat Orang Tua Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi anak aktif. Shutterstock

Ilustrasi anak aktif. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Rasa percaya diri anak tidak tumbuh dengan sendirinya. Mereka membutuhkan dukungan dari lingkungan terdekatnya agar tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri.

Baca juga: Anak Balita Sering Berlaku Agresif, Normal atau Tidak?

Dr. Roseanne Lesack, psikolog bersertifikat dan Direktur Yayasan Klinik Anak Unicorn di Universitas Nova Tenggara, Florida, Amerika Serikat menekankan peran orang tua dalam membentuk rasa percaya diri anak. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua untuk meningkatkan kepercayaan diri anak. 

#1. Berikan pujian
Pujian tidak harus selalu berpatokan dengan hasil. Tentu, orang tua boleh memuji anak karena berprestasi dan berperilaku baik. Namun jangan abaikan upaya dan kegigihan anak dalam melakukan sesuatu. Beri penghargaan anak lewat pujian untuk kerja kerasnya, meski anak masih membentur kegagalan. Cara ini akan membuat anak percaya terhadap dirinya dan kemampuannya. 

Jangan sampai anak merasa tidak berharga saat menghadapi kegagalan, yang rentan memicu krisis kepercayaan diri. "Anak-anak harus bisa mengatakan, ‘Saya percaya diri di bidang ini, karena saya bekerja keras. Saya sudah berlatih. Saya ingin jago melakukan ini.’ Itu adalah hal yang bagus,” kata Roseanne Lesack. 

Saat memuji anak, sebut kelebihannya secara spesifik. Misalnya saat anak berhasil mencetak gol dalam pertandingan sepak bola. Dibanding hanya mengatakan permainan anak bagus, Anda bisa memuji teknik tendangan anak yang bagus atau kemampuannya berlari kencang. Pujian yang spesifik pada momen yang tepat akan membuat anak mengenali kelebihannya. 

#2. Beri tahu kekurangan anak
Anak juga harus mengetahui kekurangannya. Tujuannya, agar anak tidak arogan akan pencapaiannya. Ungkapkan kekurangan anak secara hati-hati dengan pilihan kata yang menyemangati anak. Karena Anda juga harus mendorong anak memperbaiki kekurangannya. 

Jangan sampai melukai hati anak, yang justru membuat mereka rendah diri. Beri tahu anak, sebagian orang memang harus berlatih keras untuk mencapai sesuatu. Namun itu bukan salah anak dan ia pasti bisa, selama berusaha. Akhirnya, anak belajar meningkatkan harga dirinya dengan bekerja keras.

Selanjutnya... Biarkan anak mencoba

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."