Alasan Perempuan Indonesia Senang Belanja di Luar Negeri

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita berbelanja. aboutsamui.ru

Ilustrasi wanita berbelanja. aboutsamui.ru

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaBelanja salah satu kegiatan mendasar setiap orang, tanpa terkecuali perempuan. Dengan belanja, kita bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, mewujudkan impian atau sekadar kegiatan melepas penat. Menariknya, perilaku belanja orang Indonesia ternyata lebih senang belanja di luar negeri. Bahkan, Indonesia masuk top 5 shopperholic di dunia menurut data Global Shopping Index 2015-2017.

“Indonesia memang masuk top 5 shopperholic di dunia menurut Global Shopping Index. Penilaian tersebut berdasarkan seberapa banyak uang yang dikeluarkan saat berbelanja. Bukan berapa banyak orang yang belanja di sana. Spending terbesar orang Indonesia ada di Perancis. Selain itu, ada negara Rusia, Amerika, dan Cina,” kata Vita Datau Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Belanja dan Kuliner Kementerian Pariwisata Indonesia saat ditemui di Jakarta, Selasa 6 Agustus 2019.

Menurut Vita ada sejumlah alasan yang membuat orang Indonesia senang belanja di negeri orang. Salah satunya adalah tertanamnya mindset barang branded. “Salah satu yang membuat orang Indonesia belanja keluar negeri adalah karena barang branded. Kemudian dipicu produk-produk fashion, seperti tas, aksesori, dan jam tangan di sana. Kalau perempuan, kita sama-sama tahu yang banyak diincar saat ke Perancis salah satunya tas dengan boks oranye itu,” ujarnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, “Orang Indonesia itu senang  belanja tas. kalau 100 orang Indonesia ke Perancis belanja jenis tas itu yang sama-sama kita tahu besaran harganya. Bisa dibayangkan kalau ditotal, itu sebabnya kita termasuk ke dalam spending lima besar di dunia.”

Menurut data di Kementerian Pariwisata Indonesia, setiap orang yang berwisata pasti memakai 30-35 persen dari keseluruhan dana wisatanya untuk kuliner dan belanja. Sedangkan data Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyebut 42 persen dihabiskan untuk kuliner baru fashion. “Dari data-data tersebut, perilaku wisatawan itu juga sama saat liburan keluar negeri,” tambah Vita.

Vita Datau Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Belanja dan Kuliner Kementerian Pariwisata Indonesia di Konferensi Pers Indonesia Great Sale, Gandaria City, Jakarta Selatan, Selasa 6 Agustus 2019. Tempo/Silvy Riana Putri

Selisih harga barang yang cukup tinggi saat masuk ke Indonesia juga menjadi alasan perempuan senang belanja keluar negeri. “Dari pengamatan teman-teman sekitar saya. Mereka selalu jawabnya perbedaan harga pas masuk Indonesia jauh. Misalnya mereka belanja di Singapura. Dari selisih harga barang Indonesia dan di sana bisa digunakan untuk ongkos beli pesawat murah dan makan selama di sana. Itu juga jadi alasan mereka,” tukasnya.

 Menurut Vita Datau, Kementerian Pariwisata Indonesia dengan kementerian-kementerian lain selalu berupaya menjadikan Indonesia sebagai tempat wisata belanja. Salah satunya penerapan tax refund dan acara belanja yang kontinuitas dan di waktu yang sama pelaksanaannya.

"Tax refund untuk para turis. Karena Tax refund di luar negeri sana yang memang destinasi belanja sudah sangat mudah. Tax refund ini juga menggoda orang untuk belanja-belanja lagi. Segera direleasikan oleh Kementerian Keuangan. Mereka sedang membuat kajian mendalam untuk peraturannya. Selain itu, acara belanja seperti Indonesia Great Sale ini dipatenkan waktu dan berkelanjutan. Kenapa? Dengan begitu turis asing akan lebih banyak tertarik karena mereka biasa menjawadlkan waktu bepergian," tandas Vita Datau.

Baca juga: Mau Usaha Jastip, Simak Apa Saja Tips dan Triknya

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."