Anak Obesitas Harus Melakukan 3 Aktivitas Fisik Berikut

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kondisi obesitas tak boleh dibiarkan terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. Dokter spesialis anak dan konselor laktasi, Yovita Ananta mengatakan obesitas terjadi saat Indeks Massa Tubuh jauh lebih tinggi dibanding normal.

Baca: Ayah - Ibu Obesitas Maka Anak Obesitas Juga, Mitos atau Fakta?

Yovita Ananta menjelaskan, anak obesitas memiliki risiko mendapatkan berbagai masalah kesehatan lain saat dewasa. Sebab itu, mereka harus menjaga pola makan, mendapatkan dukungan dari orang tua dan lingkungan sekitarnya, serta melakukan aktivitas fisik yang tepat.

"Aktivitas fisik bisa disesuaikan dengan tingkat perkembangan motorik dan yang penting harus meningkatkan aktivitas hariannya," tutur Yovita dalam diskusi Rumah Sakit Pondok Indah di Amertha Warung Coffee, Jakarta Selatan, Kamis 18 Juli 2019.

Aktivitas fisik yang dilakukan juga tak boleh hanya satu jenis, melainkan dilakukan semuanya. Berikut tiga jenis aktivitas fisik yang dianjurkan dokter untuk anak obesitas.

1. Aerobik
Aktivitas aerobik bisa dilakukan melalui kegiatan sehari-hari, seperti jalan cepat atau berlari. Anak yang sudah obesitas sebaiknya melakukan aktivitas aerobik setiap hari selama 60 menit atau lebih.

Aktivitas aerobik bisa dilakukan dengan intensitas sedang, seperti jalan cepat atau dengan naik tangga. Untuk aktivitas aerobik intensitas sedang sebaiknya dilakukan paling sedikit 3 kali seminggu. "Orang tua sebaiknya melakukan aktivitas fisik ini bersama anak agar mereka lebih bersemangat," kata Yovita

2. Penguatan otot
Anak obesitas harus menguatkan otot. Hal tersebut dapat dilakukan dengan senam atau push up. Aktivitas fisik yang menguatkan otot ini perlu dilakukan minimal tiga kali seminggu.

3. Penguatan tulang
Penguatan tulang bisa dilakukan dengan aktivitas sederhana, seperti lompat tali atau berlari. Aktivitas fisik yang menguatkan tulang perlu dilakukan tiga kali seminggu.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."