Deterjen Bisa Memicu Alergi Kulit, Ini Tandanya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi deterjen (Pixabay.com)

Ilustrasi deterjen (Pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Deterjen mengandung bahan kimia beracun (seperti 1,4-dioxane, karsinogen potensial), pengawet, dan pewangi dan pewarna buatan, yang semuanya dapat memperburuk kulit. Meski deterjen sangat membantu untuk menghilangkan noda pada pakaian, namun deterjen dapat memicu reaksi kulit seperti dermatitis kontak. Terutama bagi mereka yang memiliki riwayat eksim atau alergi kulit.

Baca juga: Bunda, Bedakan Pemakaian Detergen Cair dan Bubuk

Ahli kulit di New York, Amerika Serikat, Joshua Zeichner mengatakan terlalu banyak menggunakan deterjen, dapat memicu reaksi kulit yang membahayakan. "Menggunakan terlalu banyak dapat menyebabkan deterjen meresap di antara serat-serat kain dan bersentuhan langsung dengan kulit saat Anda mengenakan pakaian," kata Zeichner seperti dilansir dari laman Allure.

Terutama jika memiliki mesin cuci efisiensi tinggi, pastikan hanya menggunakan jumlah deterjen yang direkomendasikan. Zeichner menambahkan yang harus diwaspadai dari reaksi terhadap deterjen biasanya akan muncul dalam bentuk ruam seperti eksim. "Reaksinya cenderung menjadi benar-benar kering, merah, gatal, dan bersisik seperti eksim," kata Zeichner.

Sementara itu, ahli alergi Tania Elliott mengatakan untuk mengetahui reaksi alergi deterjen pertimbangkan lokasi ruam. "Jika ruam hadir di satu sisi wajah Anda dan Anda tidur di samping, deterjen bisa menjadi penyebabnya," katanya. Elliot menambahkan deterjen juga merupakan penyebab umum dermatitis tangan.

Selain itu tanyakan pada diri sendiri apakah Anda baru saja mengganti deterjen dan apakah Anda hanya mendapatkan ruam ketika Anda tidur di kamar hotel, karena deterjen kelas komersial terkenal karena menyebabkan dermatitis wajah.  Namun, yang perlu diingat bahwa Anda dapat mengembangkan alergi kontak pada suatu bahan pada waktu tertentu. Jadi jika Anda mengalami reaksi terhadap deterjen baru, Anda tidak boleh mengesampingkan alergi lainnya.

Anda juga harus melihat apakah ada orang lain di rumah yang memiliki ruam yang serupa. Jika belum menemukan penyebabnya konsultasi dengan dokter yang memiliki sertifikat untuk mengetahuinya atau ahli alergi. Jika Anda rentan terhadap reaksi kulit atau mengalami eksim, Anda harus menghindari deterjen yang mengandung pewarna atau pewangi dengan cara apa pun.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."