Tips Parenting 5 Cara Meningkatkan Keberanian Anak Pemalu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi anak pemalu. shutterstock.com

Ilustrasi anak pemalu. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ada tipe anak yang banyak berbicara saat berada di rumah, tapi tiba-tiba jadi pendiam ketika di lingkungan sosial. Bahkan ada juga anak yang selalu malu-malu dan terus menempel pada ibu atau ayahnya. Menurut Bernardo J. Carducci, Ph.D., profesor psikologi dan direktur Shyness Research Institute di Indiana University Southeast, Amerika Serikat, rasa malu saat masa anak-anak adalah hal yang sangat biasa terjadi.

Baca juga: Dampak Negatif Anak Punya Terlalu Banyak Mainan

Namun, ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mendorong anak-anak membebaskan dirinya dari rasa malu. Melansir laman Purewow, berikut ini lima tips yang dapat Anda coba untuk membantu anak pemalu menjadi lebih nyaman dan percaya diri.

#1. Tidak ikut campur
Jika melihat dia berjuang untuk berteman di taman bermain, sangat menggoda Anda untuk masuk dan memberinya dorongan lembut ke arah kelompok yang bermain di sekitar ayunan. Tapi Carducci memperingatkan bahwa jika Anda terlibat, anak tidak akan belajar "toleransi frustrasi" yaitu, bagaimana menghadapi situasi tertentu yang mereka hadapi. Ini keterampilan yang sangat berharga yang dia butuhkan di luar halaman sekolah.

#2. Tetap di dekatnya 
Misalnya saat mengajak anak ke pesta ulang tahun. "Buatlah sebuah titik untuk berada di sana sampai dia merasa nyaman dengan situasi ini," saran Dr. Carducci. Hal ini memberinya kesempatan sebagai pemanasan untuk suasana dan lingkungan baru. Tetap berada di sektarnya sampai dia merasa nyaman dengan lingkungan baru, tapi kemudian tinggalkan. "Jangan meninggalkan terlalu lama-beritahu dia bahwa Anda akan kembali dan dia akan baik-baik saja."

#3. Siapkan mereka untuk situasi baru
Masih dari pesta yang sama. Pergi ke rumah seseorang untuk pertama kalinya bisa menegangkan. Bantu anak Anda dengan membicarakannya melalui skenario sebelumnya. Cobalah sesuatu seperti: "Kami akan menghadiri pesta ulang tahun Sally minggu depan. Ingat kan, kamu pernah menghadiri pesta ulang tahun sebelumnya, seperti di rumah Paman John. Di pesta ulang tahun, kita bermain game dan makan kue. Kita akan melakukan hal yang sama, tapi di rumah Sally."

#4. Jadilah contoh bagi anak
"Jangan pernah meminta anak Anda melakukan sesuatu yang tidak ingin Anda lakukan sendiri," kata Dr. Carducci. Bersikaplah hangat dan ramah dengan orang-orang yang Anda temui, anak-anak akan belajar menirukan perilaku ini. Tapi jika Anda merasa tidak nyaman ketika mendekati sekelompok orang asing, maka jangan mengharapkan anak Anda melakukan hal yang sama. Bahkan jika orang-orang asing itu Adalah teman sekelas barunya.

#5. Jangan mendorongnya terlalu cepat
Perkenalkan anak Anda ke hal-hal baru dengan menggunakan pendekatan "faktorial," teknik di mana Anda mengubah satu atau dua hal sekaligus. Misalnya, mulailah dengan mengundang tetangga baru yang seumuran juga ibunya ke rumah Anda untuk bermain. Begitu mereka bermain bersama dengan nyaman dan gembira, ubah lingkungan dengan membawa kedua anak ke taman. Setelah situasi itu menjadi lebih nyaman, Anda bisa mengundang teman lain untuk bergabung. Berikan anak waktu untuk menyesuaikan diri dan terlibat dengan setiap langkahnya.

 

 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."