Alasan Orang Tua Sekarang Suka Kasih Anak Nama Unik

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi bayi. telegraph.co.uk

Ilustrasi bayi. telegraph.co.uk

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Nama bayi yang lahir dari generasi milenial cenderung unik dan berbeda dengan nama-nama anak dari generasi sebelumnya. Orang tua zaman now tidak lagi memberi nama anak dengan nama-nama anak yang sudah umum, seperti Budi, Ani, Susi, atau Andi. 

Orang tua zaman sekarang senang memberi anak nama yang unik, nyeleneh, dan belum pernah ada sebelumnya, atau keluar dari pakem nama anak, misalnya dengan menggunakan nama kota, warna, bahkan dengan kata benda atau sifat seperti Biru, Jenaka, hingga North West.

Artikel lain:

Shireen Sungkar Lahirkan Bayi Perempuan, Sematkan Nama Istri Nabi

Para ahli menyebutkan pemberian nama anak yang unik merefleksikan perayaan individualitas masyarakat modern dan fokus masyarakat era digital terhadap personal branding.

“Saya rasa banyak dorongan dari masyarakat zaman sekarang untuk menjadi individual, menjadi diri sendiri, dan jujur terhadap diri yang sesungguhnya lewat hal-hal semacam itu (memberikan nama unik). Faktor besar yang mendukung hal itu adalah memiliki nama yang benar-benar mencerminkannya,” kata Kimberley Linco, peneliti sosial di perusahaan penelitian sosial McCrindle di Australia.

Baca juga:
Bahagianya Aura Kasih Bakal Punya Anak Perempuan

Selain masalah identitas individual, tidak sedikit orang tua zaman sekarang sudah memikirkan tentang profil anak mereka di media sosial kelak.

“Di dunia sekarang, sebuah nama bermakna lebih dari sekedar bagaimana guru memanggil di kelas. Nama adalah identitas yang akan berhubungan dengan media sosial dan situs web. Dan orang tua tidak ingin anak mereka menjadi Sarah Smith 203 (karena terlalu banyak nama Sarah Smith sehingga harus menambahkan angka),” tandas Linco.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."