Dampak Negatif Orang Tua Overparenting pada Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi orang tua atau ibu menemani anaknya belajar. shutterstock.com

Ilustrasi orang tua atau ibu menemani anaknya belajar. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Tak heran jika mereka rela melakukan hal apa pun demi memberikan yang terbaik untuk anak.

Baca juga: 6 Hal yang Menandakan Orang Tua Overparenting

Penelitian pun menunjukkan anak-anak yang mendapatkan cinta dan perhatian yang cukup dari orang tuanya tumbuh menjadi anak yang tangguh dan tidak mudah merasa tertekan dan stres. Namun jika berlebihan termasuk overparenting.

Psikoterapis Amy Morin mengatakan overparenting mengacu pada upaya orang tua untuk ikut mengatur kehidupan anak secara mikro. "Orang tua yang overparenting biasanya terus-menerus membayangi anak untuk memastikan bahwa anak membuat keputusan yang baik, melindunginya dari tanda-tanda ketidaknyamanan fisik atau emosional, dan mencegahnya menghadapi konsekuensi dari perilakunya,” ujar Morin.

Overparenting biasanya berasal dari keinginan orang tua untuk mengelola ketidaknyamanan mereka sendiri karena mereka tidak bisa menolerir menyaksikan anak mereka terluka, gagal, atau membuat kesalahan. “Di sisi lain, orang tua merasa bersalah karena mendisiplinkan anak mereka dan mereka menolak untuk menegakkan konsekuensi,” lanjut Amy Morin yang juga dosen psikologi di Universitas Northeastern di Boston, Amerika Serikat.

Meski tujuannya baik, overparenting memberikan dampak yang tidak bagi kondisi psikologis anak. Dampak yang paling menonjol adalah anak menjadi tidak percaya diri dan sangat bergantung pada orang tuanya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."