Dokter Sebut Pasien Kanker yang Boleh dan Tak Boleh Puasa

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi Kanker. shutterstock.com

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tak semua pasien kanker boleh menjalani puasa Ramadan. Salah satunya mereka yang masih menjalani kemoterapi. Begitu menurut spesialis penyakit dalam dan konsultan hematologi onkologi medik dari RSCM-FKUI, dr. Wulyo Rajabto Sp.PD K-HOM.

"Kalau kanker diobati kemoterapi, efek sampingnya mual, muntah, dia pasti enggak bisa puasa," ujarnya.

Selain mual dan muntah, pasien yang masih menjalani kemoterapi kemungkinan besar akan terganggu sumsum tulangnya sehingga kadar hemoglobin cenderung rendah. Akibatnya dia bisa lemas.

Tak hanya itu, pasien juga berisiko memiliki jumlah leukosit yang lebih rendah dari normal (normal 5.000-10.000) sehingga tubuhnya tak mampu melawan infeksi kuman yang masuk.

Artikel terkait:

Tak Ada Larangan Puasa buat Pasien Kanker, Syaratnya...

Agar Puasa Aman buat Pengidap Diabetes

"Kan untuk melawan kuman dia enggak kuat. Akhirnya pasiennya deman, infeksi bahkan bisa masuk ICU. Bagaimana dia mau puasa? Efek sampingnya berat," papar Wulyo, yang juga berpraktik di RS Mayapada di Jakarta Selatan itu.

Oleh karena itu, dia menegaskan puasa hanya untuk pasien yang sudah melewati pengobatan kemoterapi.

"Kalau pengobatannya sudah stabil, misalnya kanker payudara sudah dioperasi, dikemoterapi tinggal minum obat-obatan hormonal, dia minum hanya sekali sehari itu tidak mengganggu fungsi tubuh secara dominan," katanya.

Pada tahap ini, pasien relatif tak akan merasakan efek samping pengobatan seperti mual dan muntah sehingga bisa berpuasa.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."