Tak Ada Larangan Puasa buat Pasien Kanker, Syaratnya...

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi kanker (pixabay.com)

Ilustrasi kanker (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Penderita kanker bisa berpuasa Ramadan asal memenuhi sejumlah petunjuk dokter. Spesialis penyakit dalam dan konsultan hematologi onkologi medik dari RSCM-FKUI, dr. Wulyo Rajabto Sp.PD K-HOM., mengatakan pasien yang pengobatannya tinggal meminum obat, misalnya obat hormone, termasuk yang boleh berpuasa.

"Kalau pengobatannya sudah stabil, misalnya kanker payudara sudah dioperasi, dikemoterapi, tinggal minum obat-obatan hormonal, dia minum hanya sekali sehari itu tidak mengganggu fungsi tubuh secara dominan," ujarnya.

Pada tahap ini, pasien relatif tak akan merasakan efek samping pengobatan seperti mual dan muntah sehingga bisa berpuasa.

Baca juga:

Yang Harus Diperhatikan Penderita Stroke saat Puasa Ramadan

"Kalau dia sudah enggak menjalani kemoterapi, efek obat kemoterapi itu empat sampai enam minggu sudah selesai. Enggak ada efek samping mual muntah lagi. Aman berpuasa," kata Wulyo.

Kemudian, mengenai menu sahur dan berbuka puasa, tak ada perbedaan antara pasien kanker dan bukan. Menu makan harus bergizi seimbang, termasuk asupan cairan yang mencukupi kebutuhan tubuh. Saat berbuka, Wulyo merekomendasikan pasien mengonsumsi kurma sebelum menyantap hidangan utama. Hidangan ini mampu memperbaiki kadar gula yang turun saat berpuasa.

Sementara itu, Radian Nyi Sukmasari seorang penyintas kanker payudara sejak Juli 2018, mengungkapkan kondisinya sudah memungkinkan berpuasa sejak setahun lalu. Pada Januari 2019, dokter mendiagnosa sel kanker menyebar atau mengalami metastatis ke otak. Dian harus menjalani pengobatan kemoterapi namun bentuknya oral atau diminum.

"Juli 2018 sudah enggak ada kanker di payudara. Baru ketahuan metastasis ke otak Januari 2019. Jadi harus minum kemoterapi oral. Enggak perlu kemoterapi infus," katanya. Pada Ramadan 2019, dalam kondisi pengobatan kemoterapi oral, dokter membolehkan Dian berpuasa. Dian sendiri tak merasa khawatir berpuasa karena merasa tubuhnya mampu.

"Biasa saja. Enggak apa-apa puasa kata dokter. Aku juga enggak merasa khawatir," tutur Dian.

Artikel lain:
Jaga Kesehatan Lambung di Bulan Puasa dengan Kunyit

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."