Psikolog Ungkap Penyebab Para Ibu Stres selama Ramadan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi suami istri memasak di dapur. vimbly.com

Ilustrasi suami istri memasak di dapur. vimbly.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ramadan adalah bulan spesial dalam segala hal. Ada pula perubahan di sana-sini, terutama dirasakan oleh para ibu rumah tangga Muslim yang menjalankan ibadah puasa bersama keluarga.

Mereka harus bangun lebih awal di waktu sahur untuk menyiapkan santapan dan membangunkan anggota keluarga lain, menyediakan santapan berbuka puasa, membimbing si kecil untuk memahami dan ikut puasa, serta tetap memperbanyak ibadah.

Buat sebagian orang, khususnya pada orang yang tidak cukup fleksibel, perubahan-perubahan itu dapat menimbulkan tekanan atau stres.

Baca juga:

Yang Harus Diperhatikan Penderita Diabetes saat Puasa Ramadan
Sambut Ramadan, Ini Persiapan Dewi Sandra

Darjanti Kalpita R., psikolog yang juga berpraktek di Rumah Sakit AZRA Bogor menyebutkan perubahan ritme tidur, perubahan jadwal makan, dan perubahan biaya belanja berpotensi menimbulkan ketegangan.

"Lebih pendeknya jam tidur dan keharusan makan di jam yang tidak biasa bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Tugas membangunkan si kecil yang biasanya sulit dibangunkan saat sahur juga dapat menimbulkan ketegangan tersendiri bagi ibu," jelasnya.

"Pun perubahan aktivitas ibadah yang diperbanyak bisa menimbulkan stres bila saat mengerjakannya seseorang tidak nyaman atau tidak tenang karena masih memikirkan hal lain yang belum dikerjakan, misalnya saat salat tarawih masih memikirkan menu sahur," tambahnya.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."