Kiat Atiek CB Atasi Gangguan Mental, Menyanyi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Lady Rocker Atiek CB menunjukkan album terbarunya saat konferensi pers jelang konser di Jakarta, 18 Oktober 2016. Dalam konser ini ia berkolaborasi dengan penyanyi Nicky Astria, Ita Purnamasari serta grup band Kotak. TEMPO/Nurdiansah

Lady Rocker Atiek CB menunjukkan album terbarunya saat konferensi pers jelang konser di Jakarta, 18 Oktober 2016. Dalam konser ini ia berkolaborasi dengan penyanyi Nicky Astria, Ita Purnamasari serta grup band Kotak. TEMPO/Nurdiansah

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Penyanyi Atiek CB mengaku mengalami gangguan kesehatan mental sejak lama. Menyanyi menjadi salah satu cara membuatnya merasa lebih baik.

"Saya menilai menyanyi adalah satu-satunya medium yang membuat saya happy. Saya dari kecil depresi berat, beruntungnya saya senang menyanyi. Jadi, musik menjadi medium untuk saya senang," kata pelantun "Maafkan" itu.

Mantan istri Ronny Sianturi itu menjelaskan bahwa gangguan mental merupakan keturunan dari keluarga besarnya karena sang nenek merupakan penderita schizophrenia. Gangguan itu ternyata juga menurun pada kedua anak Atiek yang menderita bipolar dan borderline personality disorder.

Baca juga:
Psikolog: Anak Kecanduan Gawai Berarti Alami Gangguan Mental
Anda Kecanduan Gawai, Ini 3 Terapi untuk Menghentikannya

"Sekarang kan lagi gencar ya soal mental illness. Dulu saya enggak tahu, tahunya pas sudah di Amerika, mungkin kalau saya di-treatment dari kecil, mungkin saya sukses sekolah, bisa lulus sekolah," ujar Atiek.

"Saya ternyata punya itu dari lama. Saya punya mood yang very crazy up and down-nya. Makanya, saya lebih senang menyendiri, makanya saya enggak punya teman. Kadang happy, kadang sedih, tapi banyakan sedihnya. Tapi setelah saya senang nyanyi, nyanyi jadi medium saya kalau lagi sedih. Itu membantu saya dalam kegelapan," lanjut pelantun "Resah" ini.

Karena sifatnya yang tertutup, perempuan yang identik dengan kacamata hitam itu mengatakan tidak suka menggunakan media sosial sebab dia tidak ingin hal yang bersifat personal diketahui orang lain.

"Saya senang apa adanya, enggak mau show personal life, saya tidak suka membagikan kisah hidup pribadi saya," jelas penyanyi yang aktif di era 1980-an itu.

Ia juga menambahkan, "Mental disorder, sekarang ini di social media world semakin banyak yang kena, makanya banyak kecenderungan bunuh diri."

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."