Bedakan Alergi dan Intoleransi pada Anak untuk Hindari Stunting

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi anak sedang makan (pixabay.com)

Ilustrasi anak sedang makan (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Salah satu penyebab anak mengalami stunting adalah alergi. Menurut spesialis gizi klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M. Gizi, SpGK alergi terdiri dari 3 tipe.

Baca juga: Alasan Pencegahan Stunting Lebih Baik Sebelum Usia 2 Tahun

Pertama, alergi yang muncul saat itu juga. Misalnya usai makan sesuatu, muncul ruam di kulit anak. Kedua, tipe lambat, yakni muncul beberapa jam kemudian. Ketiga, tipe sangat lambat yang muncul beberapa hari setelah makan. Nurul mengingatkan supaya jangan asal saat memperkenalkan MPASI.  "Setelah si kecil mengonsumsi satu jenis MPASI, Anda harus mengecek efeknya hingga 3 hari kemudian," ujarnya.

Selain itu, orang tua juga harus jeli membedakan alergi dan intoleransi. Alergi disebabkan oleh protein. Sedangkan intoleransi adalah reaksi negatif tubuh yang dipicu bahan makanan selain protein. "Misalnya, si kecil santap makanan tinggi natrium, lalu ia gampang haus, pusing, demam, dan muncul ruam, Anda harus cek ke dokter agar mendapat perawatan yang tepat,” kata Nurul.

Saat tubuh si kecil bereaksi negatif, orang tua harus mengingat makanan yang telah disantapnya. Lalu cek reaksi negatifnya berupa apa. “Jika diare, penuhi kebutuhan cairannya lalu bawa ke dokter. Kalau ruam dan sesak napas, tak ada istilah pertolongan pertama. Segera bawa ke dokter,” urainya.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."