Ajarkan Anak Konsep Keuangan dengan 4 Langkah Berikut

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi menabung. Thefiscaltimes.com

Ilustrasi menabung. Thefiscaltimes.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pendidikan soal keuangan menjadi salah satu konsep dasar kehidupan yang perlu diajarkan pada anak sedini mungkin. Jika anak tidak memiliki pengetahuan tentang konsep keuangan dan cara mengelolanya, bukan tidak mungkin mereka tumbuh menjadi orang yang pengelolaan keuangannya kacau di kemudian hari.

Bagaimana cara mengenalkan konsep uang dan pengelolaannya agar mudah dimengerti anak? Dina Shoman, seorang banker veteran yang juga pendiri InherQuests, perusahaan yang menciptakan produk pendidikan keuangan dengan cara menyenangkan untuk anak, memberikan empat prinsip dasar dalam mengajarkan anak konsep keuangan.

Artikel lain:
Pentingnya Mengajarkan Anak Mengelola Keuangan sejak Dini

1. Jelaskan secara visual
Menurut Shoman, pada anak-anak, terutama usia TK hingga kelas 2 SD, mengajarkan konsep uang secara visual dan berwujud nyata itu sangat penting. Meski kelak pada suatu titik anak akan belajar mengenal kartu (debit, kredit, dll) dan perbankan digital, pada tahap awal Anda harus mengajarkan konsep uang secara visual. Perlihatkan bentuk uang dan nilai nominalnya.

Begitu pula dengan konsep menabung, lakukan secara visual. Contohnya dengan menabung di celengan. Pilihlah celengan yang terbuat dari bahan transparan agar anak bisa melihat secara jelas pertambahan isi celengan. Selain membuat mereka lebih bersemangat, cara menabung ini juga membuat anak semakin memahami konsep menabung secara visual.

Ilustrasi mengajarkan anak keuangan. Tempo/ Aditia Noviansyah

2. Belajar dari pengalaman
Dalam hal keuangan, anak-anak cenderung lebih mudah menyimpan informasi ketika belajar dengan gaya pengajaran tradisional, salah satunya lewat pengalaman.

“Ini bukan tentang menanyakan pertanyaan iya atau tidak kepada anak, atau memberi tahu mereka jawaban yang benar atau salah. Sangat penting untuk memberikan anak-anak ruang terlebih dulu untuk mengeksplorasi konsep keuangan sendiri, kemudian baru mengajukan pertanyaan untuk membantu mereka menemukan jawabannya,” jelas Shoman.

Pengalaman soal keuangan bisa didapat dengan membiarkan anak membeli barang secara mandiri. Biarkan anak memilih, menghitung, dan membayar sendiri barang-barang yang dibeli di toko. Dari pengalaman memilih barang, Anda juga bisa mengajarkan konsep kebutuhan versus keinginan. Tanyakan kepada anak apa yang mereka anggap perlu, sesuaikan dengan jumlah uang yang dimiliki.

3. Orang tua harus terlibat
Mungkin anak belajar soal angka dan nominal uang di sekolah, namun tidak tentang konsep mengelola keuangan dengan bijak. Di sinilah peranan orang tua sebagai sumber utama pendidikan keuangan untuk anak. Orang tua juga merupakan pengaruh terbesar pada anak dalam hal pengelolaan keuangan. Shoman menjelaskan dia dengan sengaja merancang semua permainan tentang keuangan yang bisa digunakan oleh anak bersama-sama orang tua sehingga mendorong interaksi antara anak dan orang tua.

Shoman juga menyarankan untuk memberikan pertanyaan kepada anak setelah terlibat dalam aktivitas keuangan atau permainan apapun untuk membantu mereka merefleksikan apa yang telah mereka pahami soal keuangan. Cara ini juga membantu mengidentifikasi sudah sejauh mana pemahaman anak soal keuangan dan aspek apa yang paling mereka minati.

Baca juga:
Kiat Perempuan Mengelola Keuangan Rumah Tangga

4. Terapkan dalam kehidupan sehari-hari
Anda pasti tahu cara termudah untuk mengajarkan sesuatu pada anak adalah dengan menerapkannya dalam keseharian. Setelah mengajari konsep soal uang dan pengelolaan keuangan, jangan ragu menerapkannya dalam kehidupan anak. Anda bisa memulainya dengan cara memberikan uang jajan secara mingguan atau bulanan dan mempercayakan anak mengelola sendiri keuangannya.

Anda bisa saja bicara seharian soal pentingnya menabung, namun tidak ada artinya jika anak tidak merasakan sendiri apa saja upaya yang harus dilakukan untuk bisa menabung. Dengan memberikan uang jajan secara berkala, Anda bisa melihat dan mengukur secara pasti bagaimana cara anak mengelola keuangan dan sejauh mana upayanya dalam menabung.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."