Maudy Ayunda Ungkap Alasan Senang Belajar

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Maudy Ayunda. Instagram.com

Maudy Ayunda. Instagram.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Aktris dan penyanyi Ayunda Faza Maudya atau yang lebih dikenal dengan nama Maudy Ayunda mengungkapkan hal yang disukainya sejak kecil, yaitu belajar.

"Aku dari dulu memang suka belajar, aku enggak mau ketinggalan belajar. Aku suka belajar, pengin tumbuh, pengin buka wawasan dan berpikir kritis," kata Maudy.

Saat kariernya sedang bersinar, Maudy memutuskan untuk melanjutkan S1 di Oxford University, Inggris, dan mengambil jurusan Filosofi, Politik, dan Ekonomi (P.P.E). Menurut Maudy, saat itu banyak yang menyayangkan keputusannya. Namun bintang "Perahu Kertas" tersebut tidak goyah dan tetap memilih untuk lanjut kuliah.

Baca juga:

Fashion Maudy Ayunda Diulas oleh Situs Vogue

"Saat itu memang ada pertanyaan, ngapain kuliah, enggak sayang kariernya ditinggalin. Ya memangnya kalau jadi musisi enggak perlu sekolah. Aku dari dulu punya keyakinan kalau sekolah itu penting," ujarnya.

Bagi gadis kelahiran 19 Desember 1994 itu, pendidikan mempengaruhi karakter seseorang sebab di sekolah tak hanya ilmu pelajaran saja yang didapatkan namun interaksi sosial dan mengenal cara berpikir seseorang juga akan membentuk kepribadian.

"Pendidikan itu amat bisa mengubah seseorang. Dalam pengalaman, aku pindah-pindah sekolah atau mendapat guru yang berbeda-beda membuat pola pikir juga jadi beda," ujar Maudy.

Wawasan pun menjadi lebih luas dengan pendidikan. "Sangat berpengaruh, aku selama ini merasa inti dari pendidikan adalah tentang pola pikir. Aku jadi mengalami pendewasaan cara berpikir," lanjut pelantun "Aku Sedang Mencintaimu" itu.

Akhir 2019, Maudy juga berencana untuk melanjutkan S2 di Amerika Serikat. Namun, dia belum mau menjelaskan detailnya. 

Artikel lain:

Ingin Tahu Aplikasi Ponsel Pintar Favorit Maudy Ayunda, Yuk Intip

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."