Psikolog Ungkap Pentingnya Sistem Pendukung buat Ibu Baru

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi bayi dan ibu di Cina. Guide in China

Ilustrasi bayi dan ibu di Cina. Guide in China

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Support system atau sistem pendukung buat ibu baru sangat penting untuk menambah informasi dan relaksasi. Begitu menurut psikolog klinis Monica Sulistiawati.

Monica mengatakan seorang ibu baru sangat membutuhkan dukungan dari orang terdekat, meski tidak selalu memberikan solusi, bisa menjadi sosok yang mendengarkan. Menurut dia, 80 persen ibu baru mengalami stres yang berpotensi membahayakan anak, bahkan kelangsungan rumah tangga.

Baca juga:
Kecemasan Wajar pada Orang Tua, Ini Kata Psikolog

"Stres kalau enggak diatasi jadi baby blues. Studi mengatakan kalau 80 persen ibu baru mengalami baby blues, kalau dua minggu enggak ditangani bisa bahaya, bisa melukai anak, dirinya sendiri, atau rumah tangga berantakan," ujar Monica.

Orang-orang di sekitar ibu baru juga harus selalu memberikan dukungan terhadapnya sebab menjadi seorang ibu untuk pertama kali sangat menantang karena banyaknya perubahan dalam hidup yang tidak pernah dirasakan sebelumnya.

"Support system sebenarnya enggak cuma teman tapi ada suami, keluarga, forum online, komunitas. Dengan bercerita ini akan menumbuhkan rasa happy, waras. Ngobrol sebentar sama teman, nanti melihat anak lagi sudah happy," jelasnya.

"Dari teman-teman, kami dapat info banyak banget sehingga ketika hal itu terjadi seperti anak sakit, kami jadi enggak panik lagi, setidaknya paniknya wajar," tambahnya.

Selain itu, sistem pendukung juga bisa menjadi sumber semangat dan inspirasi bagi para ibu baru sehingga tidak merasa sendiri dalam menghadapi berbagai pengalaman yang sangat baru di dunia pengasuhan.

Artikel lain:

Tips Jadi Jomblo Bahagia dari Psikolog

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."