Jangan Mengeluh soal Bentuk dan Berat Badan di Depan Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi perempuan gemuk/obesitas. Shutterstock

Ilustrasi perempuan gemuk/obesitas. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Para ibu sering mengeluh tentang bentuk tubuh, tidak percaya diri karena merasa terlalu gemuk, hingga melakukan bermacam metode diet ketat. Tanpa mereka sadari, apa yang mereka lakukan itu bisa dilihat dan dicontoh oleh anak dan membuatnya tidak percaya diri ketika beranjak dewasa.

Maka itu, putuslah mata rantai rasa tidak percaya diri terhadap bentuk tubuh dan berat badan. Jika tidak ingin anak tumbuh menjadi orang yang selalu mengeluhkan penampilan dan bentuk tubuhnya, berhentilah mengeluh tentang diri Anda.

Baca juga:
Berat Badan Naik Jerawat Bermunculan, Simak Penjelasan Dokter

“Para pakar meyakini bagaimana seorang ibu memandang diri dan tubuhnya adalah salah satu indikasi untuk melihat bagaimana seorang anak memandang tubuh dan citra dirinya kelak. Jika ibu terlalu fokus pada berat badan, maka anak perempuannya kelak juga akan menjadi orang yang tidak percaya diri akan berat badannya,” kata Alexis Conason, Psy.D., psikolog klinis yang berpraktik di New York, Amerika Serikat, sekaligus pendiri program Anti Diet Plan, program yang membantu orang-orang keluar dari budaya diet yang menyiksa.

“Ketika ada pembicaraan terbuka mengenai berat badan dan menghina tubuh di rumah (meski tidak secara langsung menuju pada anak), anak akan lebih tersiksa. Apalagi jika orang tua jelas-jelas mengkritik bentuk tubuh anak atau memaksa mereka untuk ikut menjalani program diet. Bisa dibilang inilah sejarah yang membentuk orang-orang dewasa (yang selalu merasa tidak puas dengan tubuhnya) yang banyak saya jumpai di kantor,” ungkap Conason.

Artikel lain:
Sudah Usaha tapi Berat badan Tak Juga Turun, Cek 3 Pemicunya

Untuk memutus mata rantai rasa tidak percaya diri, Conason meminta Anda berhenti membenci tubuh.

“Tanpa disadari wanita didoktrin untuk meyakini bahwa tubuhnya mempunyai kekurangan dan nilai dirinya ditentukan oleh bentuk dan ukuran celana. Kita harus membuang jauh-jauh pemikiran beracun ini dan mempelajari kembali bagaimana cara menghargai tubuh dan berdamai dengan diri sendiri,” lanjut Conason.

Mintalah bantuan ahli jika kesulitan dalam menerima dan mencintai diri sendiri apa adanya.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."