Alasan Anak Radang Tenggorokan Tak Selalu Harus Diberi Antibiotik

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com

Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Orang tua sering terlalu panik hingga kurang memperhitungkan dengan teliti apa saja efek samping dari pengobatan yang dilakukan pada anak. Contohnya, banyak orang tua terlalu tergesa-gesa memberikan antibiotik setelah anak didiagnosis radang tenggorokan.

Padahal, meski anak dinyatakan positif radang tenggorokan, belum tentu harus diberikan antibiotik sebagai pertolongan pertama.

Baca juga:
Antibiotik Resep Dokter Harus Dihabiskan, Benar Tidak ya?

Dr. Natasha Burgent, M.D., FAAP, dokter anak dari Universitas Nebraska Medical Center yang kini berpraktik di Kansas City, Amerika Serikat, menjelaskan, “Untuk anak-anak dengan gejala radang aktif dan disertai karakteristik infeksi bakteri positif, maka pengobatan dengan pemberian antibiotik diperlukan.”

Yang menyulitkan, hampir 25 persen anak-anak usia sekolah bisa dinyatakan positif radang tenggorokan namun tanpa disertai adanya infeksi bakteri. Anak-anak seperti ini biasanya disebut sebagai “pembawa radang” dan tidak memerlukan terapi pengobatan dengan pemberian antibiotik.

Artikel lain:
Bahaya Minum Antibiotik Berlebihan, Bisa Berujung Kematian

“Inilah sebabnya mengapa butuh kerja sama yang baik antara orang tua dengan dokter anak untuk menentukan pengobatan terbaik dengan cara menganalisa kombinasi hasil tes radang dengan riwayat kesehatan anak,” urai Burgent.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."