Ajarkan Anak 3 Kata Ajaib Berikut, Suasana Jadi Damai

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan ada tiga kata ajaib yang sebaiknya dipelajari anak sejak kecil. Tiga kata ajaib atau magic words itu adalah 'tolong', 'maaf', dan 'terima kasih'.

Baca: Cerita Cherly Juno Mengurus Anak Pertamanya Sendiri, Ada Dukanya

"Orang tua sebaiknya sering memberi tahu dan mencontohkan anak tentang tiga kata ajaib ini," kata Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Jumat 4 November 2019. Dengan mengucapkan tiga kata tersebut, anak akan belajar sopan santun dan membangun hubungan baik dengan orang lain.

Supaya tiga kata ajaib tadi tertanam dan dipraktikkan dengan baik, Vera Itabiliana berbagi tips berikut ini kepada orang tua:

1. Memberi contoh
Setiap waktu bersama anak, artinya ada kamera yang merekam semua perilaku dan perkataan orang tua. Contohkan kepada anak bagaimana menggunakan kata tolong, maaf, dan terima kasih ini kepada siapapun, termasuk ke asisten rumah tangga, sopir, petugas kebersihan, dan penjaga sekolah.

ilustrasi keluarga. Tabloid Bintang

2. Tekankan pentingnya 3 kata ajaib
Mengucapkan 'tolong', 'terima kasih', dan 'maaf' adalah cara yang santun dan bisa meluluhkan hati orang lain. Sebab itu, anak sebaiknya tak segan mengucapkan kata-kata ini jika dia menginginkan sesuatu dari orang lain dengan cara yang benar.

3. Pengulangan
Orang tua jangan sampai bosan dan lelah untuk mengulang atau mengingatkan anak. "Tapi perlu diingat, jangan memaksakan jika anak belum mau mengucapkan tiga kata ajaib itu," kata Vera. Telusuri lagi mungkin ada sesuatu yang membuat mereka enggan melakukannya.

SILVY RIANA PUTRI

Artikel lainnya: Cara Susan Bachtiar Ajarkan Anak Bicara 3 Bahasa

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."