Pasien Kanker Jangan Ditinggal, Awas Jadi Korban Jualan Obat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Sorang pasien diperiksa payudarahnya menggunakan alat mammogram saat pemeriksaan kanker di Paoli-Calmette institute, 9 Oktober 2017. Mammogram digunakan untuk melihat beberapa tipe tumor dan kista, dan dapat mengurangi mortalitas akibat kanker payudara. AFP PHOTO / ANNE-CHRISTINE POUJOULAT

Sorang pasien diperiksa payudarahnya menggunakan alat mammogram saat pemeriksaan kanker di Paoli-Calmette institute, 9 Oktober 2017. Mammogram digunakan untuk melihat beberapa tipe tumor dan kista, dan dapat mengurangi mortalitas akibat kanker payudara. AFP PHOTO / ANNE-CHRISTINE POUJOULAT

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jangan pernah sekali-kali meninggalkan orang yang membutuhkan dukungan terlebih jika mereka sedang sakit. Pada pasien kanker misalnya, dorongan dari orang-orang di sekitarnya sampai lembaga pendukung sangat dibutuhkan mengingat beratnya penyakit ini terutama pada tahap lanjut dan besarnya biaya yang diperlukan.

Baca juga:
Mengenal Perawatan Paliatif untuk Penderita Kanker
Melly Goeslaw : Kanker Payudara Pelajaran Buat Laki - laki

Ketika keluarga dan teman-teman memberikan dukungan kepada pasien kanker, jangan lupakan pentingnya peran organisasi untuk mereka. Musababnya, ketika seorang divonis mengidap kanker, terkadang keluarga dan teman dekat tidak benar-benar mengerti perasaan dan pengalamannya. Di sini, organisasi untuk pasien kanker berfungsi menjadi sebagai sistem pendukung yang bisa meningkatkan kualitas hidup pasien.

Ketua dan Pendiri Cancer Information and Support Canter atau CISC, Aryanthi Baramuli Putri mengatakan organisasi ini membantu pasien kanker untuk berbagi apa yang mereka rasakan. Aryanthi sendiri didiagnosis mengidap kanker payudara grade 3 pada Agustus 2002, dan karena itu dia mendirikan organisasi CISC.

"Di support group kita bisa saling berbagi dengan lebih dari dua orang. Sedangkan social work group itu antara para pasien. Kalau group therapy ada ahlinya yang membantu mendengarkan pasien," ujar Aryanthi di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat 24 Agustus 2018. Mengenai banyaknya grup online yang juga memberikan layanan berbagi pada pasien kanker, Aryanthi mengingatkan agar waspada.

"Support group online ini harus hati-hati dan mestinya dijalankan oleh organisasi yang berkualitas," kata dia. Musababnya, jika tidak memiliki kredibilitas bukan tidak mungkin grup online tersebut jadi tempat menjual obat-obatan dan pasien kanker berisiko terjebak di dalamnya.

Organisasi peduli kanker yang benar biasanya mengadakan support group kanker secara rutin dan pendampingan pasien, baik kepada keluarga di rumah dan atau di rumah sakit. Hal tersebut sangat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien, dan keluarga, tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.

Organisasi kanker juga dapat memberikan banyak informasi yang dicari pasien dengan cara yang berbeda dari dokter. Pasien biasanya mendapatkan banyak dukungan moral, spiritual, dan kultural dari organisasi, yang baik untuk membantu proses perawatan dan terapi.

Artikel lainnya:
Raline Shah Punyak Banyak Mantan Pacar, Semuanya Berteman Baik
Mau Menikah? Ini Waktu Ideal Membuat Rencana dan Langkah Awalnya

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."