Angkat Kaki Selama 20 Menit Secara Rutin, Rasakan Manfaatnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi kaki. Koraorganics.com

Ilustrasi kaki. Koraorganics.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kebiasaan mengangkat kaki selama 20 menit bisa berdampak baik pada kesehatan. Caranya adalah kamu berbaring terlentang dengan kaki menyandar pada tembok. 

Berikut manfaat yang kamu dapat jika rutin melakukan kebiasaan ini, seperti dikutip dari laman Brightside.

(Depositphotos)
(Depositphotos)

Meredakan rasa capek setelah menggunakan high heels
Pakai high heels memang bisa membuat penampilan seorang wanita terlihat lebih seksi dan menarik. Tetapi jika terlalu lama menggunakan jenis sepatu yang satu ini bisa membuat kaki merasa capek. Nah untuk mengurangi rasa capek dan sakit setelah seharian menggunakan high heels, kamu bisa mencoba mengangkat kaki dan sedikit memberikannya pijatan. Pastinya aliran darah kalian akan lebih lancar dan tubuh jadi lebih rileks.

Pencernaan akan membaik
Mengangkat kaki dengan berbaring secara teratur rupanya juga bisa menjaga pencernaan kita. Ini karenasuplai darah ke organ internal bisa meningkat dan membantu pekerjaan sistem pencernaan. Tidak hanya itu saja, nutrisi yang kita asup juga akan lebih cepat diserap.

Membuat pikiran lebih tenang
Saat merasa khawatir dan pikiran tak tenang, cobalah untuk berbaring terlentang dan mengangkat kaki selama 20 menit. Peredaran darah akan membaik sehingga oksigen pun bisa disalurkan lebih baik dan membuat kita lebih tenang. Selain itu, sistem saraf yang tegang pun bisa sedikit lebih tenang dan bisa membuat kita terjauh dari stres.

Memperbaiki kualitas tidur
Punya gangguan tidur? Maka rutinitas mengangkat kaki ini bisa mengatasinya. Gerakan mengangkat kaki ini berfungsi sebagai meditasi yang membuat Anda lebih tenang. Oksigen pun akan dialirkan lebih baik sehingga bisa membantu kita lebih tenang dan lebih mudah tidur.

TEEN

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."