Patut Dicontoh Cara Artika Sari Devi Rancang Liburan Keluarga

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Artika Sari Devi. TEMPO/Nurdiansah

Artika Sari Devi. TEMPO/Nurdiansah

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Artika Sari Devi Kusmayadi emoh menggunakan jasa biro perjalanan untuk mengurus liburan keluarganya. Dalam dua tahun terakhir, dia merancang sendiri jadwal liburannya ke Jepang bersama suaminya, Ibrahim Imran, serta dua anaknya, Abbey dan Zoe, agar bisa fleksibel pergi ke mana pun mereka suka.

Artika Sari Devi mulai mempersiapkan rencana perjalanan dua bulan sebelum keberangkatan. Ia menentukan tujuan, lama liburan, tempat menginap, dan segala detail printilannya, termasuk detail lokasi toilet di tempat wisata. "Saya cari tahu dulu jam buka-tutup tempat wisatanya, ke sana naik apa, tempat makannya di mana, lokasi ATM dan toiletnya, biar enggak nyasar," ujar perempuan 38 tahun, ini.

Semua perencanaan itu dia sampaikan kepada Baim, sapaan akrab sang suami, dan kedua anaknya sebelum berangkat. Artika Sari Devi mempresentasikan semuanya lengkap dengan foto tempat wisata, perkiraan suhu udaranya, sampai makanan yang mungkin bisa mereka santap. "Saya seperti biro tur mini," tutur Puteri Indonesia 2004 ini sembari tertawa.

Artika Sari Devi. TEMPO/ Rosdianahangka

Artika Sari Devi bahkan mencetak gambar beberapa benda untuk memudahkan berkomunikasi dengan warga Negeri Sakura. Misalnya, dia membawa gambar ayam, ikan, sapi, dan babi yang diberi tanda silang tiap kali pergi ke rumah makan. "Enggak semua orang di sana bisa berbahasa Inggris. Jadi, kalau makan, saya tinggal tanya ini terbuat dari apa, mereka tinggal tunjuk," katanya.

Sepanjang liburan, Abbey, 8 tahun, dan Zoe, 4 tahun, tak pernah ngambek karena sudah tahu kondisi yang akan mereka hadapi. Menurut Artika Sari Devi, semua peserta perjalanan merasa puas. "Saya ingin anak-anak benar-benar menikmati, biar ibunya saja yang kerempongan di Jakarta."

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."