Hindari 10 Kebiasaan Jelek Ini Bila Ingin Gigi Sehat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi wanita menggigit lolipop.

Ilustrasi wanita menggigit lolipop.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kita sudah tahu pentingnya merawat kesehatan gigi dan dasar-dasar perawatan yang tepat. Menyikat gigi, mengunakan benang gigi, dan mengunjungi dokter gigi dua kali dalam setahun adalah bagian penting dari menjaga kesehatan gigi.

Tapi, terkadang tanpa sadar ada kebiasaan buruk yang bisa membahayakan kesehatan gigi. Gigi dirancang untuk menahan keausan, dengan menyikat gigi dan menggunakan benang gigi secara teratur. Tetap saja, gigi membutuhkan perawatan karena sepanjang hari kita mengunyah, berbicara, menelan, menggigit, dan menggertakkan gigi.

Ada beberapa hal berbeda yang kita lakukan setiap hari, yang memberi tekanan pada gigi. Misalnya, menggunakan gigi untuk membuka botol atau sekaleng soda adalah kebiasaan umum. Ini adalah kebiasaan buruk yang dapat merusak gigi. Berikut 10 kebiasaan buruk yang bisa merusak gigi.

Baca juga:
7 Kesalahan Sikat Gigi yang Bikin Gigi Rusak
10 Penyebab Kerusakan Gigi

1. Mengunyah es batu
Kita mungkin berpikir bahwa es itu tidak berbahaya. Tetapi, menggigit kubus beku ini dapat merusak gigikarena mengiritasi jaringan lunak di dalam gigi, yang dapat menyebabkan sakit gigi biasa. Makanan panas dan makanan dingin dapat memicu rasa sakit yang parah pada gigi.

2. Minum kopi
Kopi bisameninggalkan noda membandel di gigi. Asam dan bakteri di mulut saling memakan, yang mengarah ke penyakit gusi, bau mulut,dan gigi berlubang. Jadi, setelah minum teh atau kopi, bilas mulut dengan benar.

3. Menggigit kuku
Menggigit kuku adalah kebiasaan umum dan paling buruk yang dapat merusak gigi. Menggigit kuku dapat merusak gigi dan memengaruhi rahang.Sambil menggigit kuku, rahang ditempatkan pada posisi yang sama, yang pada akhirnya dapat menyebabkan disfungsi rahang.

Ilustrasi wanita menggigit kuku. shutterstock.com

4. Tindikan lidah
Tindikan pada lidah tidak membuat kita terlihat keren. Yang ada, menggigit logam dapat merusak gigi. Ketika bahan logam bergesekan dengan gusi dapat menyebabkan kerusakan gusi yang dapat menyebabkan gigi tanggal.Tindikan juga dapat meningkatkan risiko infeksi dan luka, karena mulut adalah sarang bakteri.

5. Minum jus jeruk
Keluarga jeruk, seperti jeruk nipis, lemon, jeruk, dan jeruk bali mengandung asam tinggi dan bisa mengikis enamel gigi. Setelah minum segelas air jeruk nipis, Anda dapat mengunyah permen karet tanpa gula yang dapat membantu menyingkirkan residu asam.

6. Menggeratakkan gigi
Menggeretakkan gigi bisa membuat gigi turun, paling sering disebabkan oleh kebiasaan tidur atau stres, yang membuatnya sulit dikendalikan. Hindari mengkonsumsi makanan keras di siang hari karena dapat mengurangi rasa sakit dan kerusakan akibat masalah gigi.

7. Makanan manis
Makanan manis,seperti permen, dan mengandung gula dapat meningkatkan kerusakan gigi. Permen dan gula menempel di gigi, menghasilkan pelepasan asam yang bersentuhan dengan email selama berjam-jam.

Ilustrasi foto seorang gadis menjilati permen lolipop berisi kalajengking di Berlin, Jerman (7/5). (Sean Gallup/Getty images)

8. Soda
Soda mengandung tambahan gula yang dapat merusak gigi. Soda juga mengandung asam fosfat dan asam sitrat, yang menggerogoti enamel gigi. Jadi, hindari soda mulai sekarang untuk menghindari masalah gigi.

9. Menyikat gigi setelah makan
Menyikat gigi segera setelah makan makanan yang asam bisa lebih berbahaya. Menyikat gigi dapat menggosok asam lebih dalam ke enamel. Menyikat setelah 30 menit makan akan mengurangi kemungkinan kerusakan pada gigi.

10. Tidak mengganti sikat gigi
Mengganti sikat gigi secara rutin akan membuat gigi sehat dan bersih. Asosiasi Dokter Gigi Amerika menyarankan mengganti sikat gigi setiap 3-4 bulan ketika bulu-bulunya mulai megar.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."