Pakai Panty Liner Bisa Jadi Bumerang buat Miss V

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi pembalut wanita/pantyliners. Wisegeek.com

Ilustrasi pembalut wanita/pantyliners. Wisegeek.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sebagian perempuan merasa nyaman memakai panty liner setiap hari. Di pasaran, ada berbagai jenis panty liner yang diklaim mengandung ion untuk menjaga tingkat keasaman vagina atau miss v, panty liner yang bisa menghindari keputihan dan lainnya.

Baca juga:
Nikita Mirzani Laser Miss V, Cek Manfaat dan Prosedurnya
Heboh Transgender, Vaginoplasty Ubah Mr P Jadi Jadi Miss V

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Pondok Indah, Puri Indah, Grace Valentine, mengatakan pada prinsipnya mereka yang memakai panty liner tak ingin merasakan celana dalamnya lembap atau basah. "Kalau celana dalam basah artinya mesti ganti," kata Grace Valentine di Jakarta, Kamis, 29 Maret 2018.

Meski begitu, Grace mengingatkan, pemakaian panty liner bisa menjadi bumerang jika tidak memperhatikan kebersihannya. Grace Valentine mengatakan sebaiknya ganti panty liner setiap 3-4 jam. Sebab, panty liner yang terlalu lama dipakai lambat laun akan lembap dan itu menjadi tempat yang subur untuk kuman berkembang biak.

Selain pemakaian panty liner, informasi yang perlu diketahui seputar kesehatan miss v adalah penggunaan sabun atau tisu basah khusus organ kewanitaan. "Pemakaiannya tergantung kandungan di dalam tisu basah itu," katanya. Jika ketika memakai tisu basah khusus miss v kemudian muncul efek samping, segera hentikan penggunaannya.

Ilustrasi wanita menutupi miss v. shutterstock.com

Lagi pula, dia mengatakan vagina sebaiknya dalam kondisi kering. Kalaupun memakai tisu basah, harus diusapkan lagi dengan tisu kering. "Yang paling aman dan mudah adalah membersihkan vagina dengan air bersih kemudian diseka atau dikeringkan dengan tisu kering," ucapnya.

Mengenai pemakaian sabun mandi untuk membersihkan miss v, Grace Valentine menjelaskan bahwa cara itu tidak tepat karena sabun mandi memiliki pH yang berbeda dengan lingkungan miss v. "Sabun mandi bersifat basa sementara kondisi lingkungan vagina yang normal adalah asam," katanya.

Meski begitu, belum ada bukti klinis atau penelitian yang kuat untuk menunjukkan apakah sabun mandi biasa akan memberikan efek tertentu jika digunakan membersihkan vagina dalam kurun lama.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."