Menstrusasi Dini dan 9 Faktor Risiko Penyakit Jantung pada Wanita

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi wanita terkena serangan jantung. shutterstock.com

Ilustrasi wanita terkena serangan jantung. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaPenyakit jantung adalah pembunuh nomor satu untuk pria dan wanita di seluruh dunia, tapi lebih sering menyerang wanita. Penyakit kardiovaskular atau penyakit jantung merupakan ancaman bagi meningkatnya jumlah populasi. Orang yang berusia di bawah 50 tahun memiliki kemungkinan 50 persen mengalami serangan jantung, dan 25 persen dari semua serangan jantung terjadi di bawah usia 40 tahun.

Wanita menderita lebih banyak dengan kondisi tertentu seperti diabetes, obesitas, gagal jantung, gagal ginjal, depresi dan riwayat stroke. Selain faktor genetis, merokok, kolesterol tinggi, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada wanita. Mengutip laman Boldsky, berikut adalah faktor-faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung pada wanita. 

1. Menstruasi Sebelum Usia 12 tahun 
Masa pubertas usia dini, semakin memperbesar kemungkinan terkena penyakit jantung. Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa wanita yang mendapat menstruasi pertama sebelum usia 12 tahun 10 persen lebih mungkin terkena penyakit jantung dibandingkan wanita yang memiliki menstruasi pada usia 13 tahun atau lebih. Ini mungkin karena tingkat estrogen meningkat yang dapat meningkatkan penggumpalan darah dan stroke sepanjang hidup Anda.


Penderita flu/Istimewa

2. Sering flu
Flu berkepanjangan disebabkan oleh bakteri dan virus berbahaya yang bisa masuk ke jantung Anda, yang bisa menyebabkan penyakit jantung dan gagal jantung. Jadi, jika Anda memiliki flu yang sangat parah jangan abaikan segera ke dokter.

3. Minum Pil Diet
Pil diet memiliki efek stimulan yang bisa melukai jantung Anda. Selain itu, pil diet akan meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung Anda yang memberi tekanan pada jantung. Minum pil diet untuk jangka waktu yang lebih lama dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jantung.

Baca juga: Hasil Riset: Makan Kacang Turunkan Risiko Penyakit Jantung


Ilustrasi kehamilan

4. Kehamilan
Mengandung janin di dalam tubuh Anda membuat sistem peredaran darah bekerja sangat ekstra. Jantung Anda bekerja ekstra keras dan volume darah berlipat ganda saat Anda hamil. Jika Anda menderita diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, atau preeklampsia selama kehamilan, Anda berisiko tinggi terkena penyakit jantung.


Ilustrasi/Dumblittleman

Baca juga: Ibu Makhluk Multitasking, Rentan Stres dan Waspadai Penyakit Ini

5. Patah hati
Jika Anda sangat sedih dan menderita secara emosional, Anda memiliki kemungkinan terkena penyakit jantung. Sindrom ini disebabkan karena situasi stres yang bisa terjadi karena kehilangan orang yang dicintai, putus asa, kesulitan keuangan, atau perceraian. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung dapat diatasi dengan melakukan olah raga, meditasi, yoga dan terapi.

6. Minum anggur setiap hari
Hentikan kebiasaan meneguk segelas anggur setiap hari. Anggur memiliki kadar alkohol yang dapat memiliki efek buruk pada tubuh jika diminum dalam jumlah berlebih. Minum lebih dari dua porsi alkohol sehari meningkatkan risiko penyakit jantung. 


Radang sendi/Istimewa

7. Didiagnosis Dengan Penyakit Peradangan
Rheumatoid arthritis lebih cenderung menyerang wanita dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Hal ini menyebabkan radang di tubuh dan merusak pembuluh darah, sehingga menyebabkan terbentuknya plak. Anda harus mengonsumsi makanan yang anti-inflamasi alami untuk mencegah penyakit jantung atau konsultasi dengan dokter tentang diagnosis Anda.

8. Kesepian
Jika Anda  merasa kesepian dan terisolasi secara sosial, ini juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung Anda hingga 30 persen, yang hampir sama dengan merokok. Anda bisa menjaga diri sendiri dengan membuka media sosial, bergabung dengan klub atau kelompok, berinteraksi dengan teman yang memiliki kepentingan bersama atau Anda bisa memelihara hewan peliharaan untuk mengurangi kesepian.


Ilustrasi Depresi/Istimewa

 

9. Depresi
Depresi adalah faktor lain yang meningkatkan kemungkinan penyakit jantung. Bila Anda mengalami depresi, kortisol, hormon stres, menjadi lebih tinggi yang dikaitkan dengan penyakit jantung. Depresi merupakan faktor risiko penting untuk penyakit jantung disertai tekanan darah tinggi dan kolesterol darah tinggi.

10. Memiliki ADHD
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah kondisi kronis yang membuat penderitanya sulit berkonsentrasi. Wanita yang menderita ADHD akan menjalani serangkaian pengobatan tertentu, yaitu stimulan yang meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah Anda. Ini bisa memberi tekanan ekstra pada hati Anda, yang pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung.

BISNIS

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."