Ibu Makhluk Multitasking, Rentan Stres dan Waspadai Penyakit Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi Ibu bekerja. Shutterstock.com

Ilustrasi Ibu bekerja. Shutterstock.com

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Mengurus anak, menjaga orang tua, menyelesaikan pekerjaan rumah, dan bekerja. Semua tugas itu bisa diemban oleh seorang perempuan sekaligus. Kemampuan melakukan berbagai tugas dalam satu waktu disebut juga dengan multitasking. Perempuan adalah makhluk multitasking.

Baca juga:
Tips Ibu Bekerja Bagi Waktu untuk Keluarga

Waktu yang digunakan untuk melakukan semua aktivitas itu seakan tak berjeda. Perempuan mengurus semua tanggung jawabnya selama 7 hari 24 jam dan belangsung secara terus menerus. Pekerjaan tersebut membuatnya abai terhadap kondisi kesehatannya. Yayasan Jantung Indonesia dalam kampanye “Ibu Bekerja, Ayo Peduli Kesehatan Diri” mengingatkan kepada para perempuan, khususnya ibu agar mengetahui apa saja penyakit yang mengintainya.

Menurut data World Heart Federation, penyakit kardiovaskuler menjadi penyebab kematian 1 dari 3 perempuan di dunia setiap tahunnya. Sebanyak 3,3 juta perempuan meninggal akibat penyakit kardiovaskular. Salah satu penyakit kardiovaskular yang paling mematikan bagi perempuan adalah jantung koroner.

Ilustrasi wanita sakit jantung atau sakit memegang bagian dada. shutterstock.com

“Ibu adalah tiang keluarga, bahkan bisa dibilang ibu itu adalah tiang negara karena dari mereka bermula pendidikan bagi generasi penerus bangsa," kata Syahlina Zuhal, Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia. "Dengan tugas yang mulia ini, ibu tidak boleh lalai dalam menjaga kesehatan diri.”

Dr. dr. Amiliana Mardiani Soesanto, SpJP dari Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler FKUI/RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, mengatakan perempuan, terutama ibu bekerja cenderung mengabaikan kondisi kesehatannya karena waktunya banyak digunakan untuk mengurus keluarga dan pekerjaan. "Padahal saat umur sudah bertambah dan jumlah hormon berkurang, perempuan akan lebih rentan terkena penyakit berbahaya, salah satunya penyakit jantung koroner,” ucapnya.

Amiliana menambahkan, serangan jantung seringkali memiliki gejala yang tidak khas. Gejala tersebut bisa dirasa seperti terkana masuk angin, maag, cepat lelah, atau gejala umum lainnya yang tidak biasa. Untuk mengetahui lebih pasti, sebaiknya periksakan kondisi jantung setahun sekali, terutama jika sudah memiliki faktor resiko.

Selain itu, ibu mesti memperhatikan asupan makanan dengan menerapkan pola makan yang sehat, tidak merokok, mengatasi stres, memperhatikan tekanan darah, dan olahraga teratur. "Jika ibu sudah sadar kesehatan, maka dia tidak hanya mengedukasi diri sendiri, namun juga seluruh anggota keluarga," ucapnya.

ASTRIA PUTRI NURMAYA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."