Trik Memilih Warna Makeup dari Penata Rias Korea

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi makeup. Boldsky

Ilustrasi makeup. Boldsky

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Seringkali kita bingung menentukan warna makeup yang cocok untuk kulit. Pakar konsutan warna dari Korea Selatan, Su Jin Bae menyarankan untuk mencari warna personal sebelum memilih warna makeup.

Secara garis besar, tipe warna kulit dibagi menjadi dua, warna hangat untuk kulit gelap dan warna dingin untuk kulit cerah. Salah satu cara mudah untuk menentukan warna personal adalah dengan memakai lipstik atau perona pipi warna pink dan oranye.

 

“Lihat mana yang lebih cocok, kalau cocok warna pink berarti warna kulitnya dingin, kalau cocok warna oranye berarti kulitnya warna hangat,” kata Su Jin Bae dalam konferensi pers My Palette innisfree di Jakarta, Jumat 26 Janurari 2018.

Baca juga: Peluncuran Produk Makeup Paling Dinanti di 2018

Ilustrasi makeup. Boldsky

Sementara make up artist dari Korea Selatan, Eunji Kim menjelaskan pemilik kulit berwarna hangat disarankan memakai riasan dengan warna-warna gelap dan mencolok, misalnya perona mata berwarna cokelat dan lipstik merah menyala. Jika memakai riasan warna dingin, wajah akan terlihat pucat dan terkesan tidak segar.

Sedangkan pemilik kulit berwarna dingin akan lebih cocok memakai riasan warna-warna pastel. Kalau memakai warna gelap, kulit juga jadi kelihatan gelap. Meski demikian, tentu sah-sah saja bila Anda ingin mencoba warna yang lebih cocok dengan warna kulit lain.

Baca juga: Trik Bikin Mata Tampak Lebih Besar dengan Makeup

Jika Anda berkulit cerah dan ingin mencoba riasan dengan warna hangat, pastikan untuk memakainya di satu bagian wajah saja. “Misalnya wajah yang kulitnya gelap tapi ingin coba warna dingin, pakai di-lipstik saja, sisanya disesuaikan sama warna kulit jadi kelihatannya lebih natural,” ujar Eunji Kim.

ANTARA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."