CANTIKA.COM, Jakarta - Yang baru belajar mencintai kopi, perlu tahu nih bedanya es kopi (ice coffee) dan kopi seduh dingin (cold brew). Minuman yang mirip dalam penampilan dan bahkan rasa, sebenarnya tidaklah identik. Artinya, setiap minuman kopi dingin memiliki rasa dan jumlah kafein yang berbeda. Setiap minuman juga dapat memiliki manfaat yang unik berdasarkan tujuan kesehatan. Yuk, kita deep dive bareng-bareng apa bedanya ice coffee dan cold brew.
Apa Itu Es Kopi?
Es kopi pada dasarnya adalah kopi panas yang telah didinginkan, lalu disajikan dengan es. "Es kopi diseduh dengan air panas sebelum disajikan dingin,” kata Cordie Nelson, Pelatih Pemasaran La Colombe di Chicago dan Texas dikutip dari laman Real Simple.
Ada beberapa cara untuk menyeduh kopi es. Salah satunya, teknik lama, yaitu menyeduh kopi dengan kekuatan ganda lalu membiarkannya dingin selama beberapa jam.
“Rasa kopi akan berkurang akibat oksidasi (reaksi kimia di mana suatu unsur kehilangan elektron saat terpapar oksigen) dan minuman akan terasa sangat pahit,” ujarnya. Karena itu, banyak orang lebih suka es kopi disajikan dengan banyak gula dan susu untuk mengimbangi rasa pahitnya.
Tentu saja, para barista punya trik menyeduh es kopi. “Saya pribadi lebih suka metode flash-brew atau kopi es Jepang, yaitu menyeduh kopi langsung di atas es,” kata Nelson. “Flash-chilling menangkap cita rasa khas yang hanya bisa dihasilkan dengan ekstraksi panas, sekaligus mengurangi oksidasi, menghasilkan es kopi yang unik, cerah, dan kompleks,” katanya.
Apa Itu Cold Brew?
Cold brew adalah minuman kopi dingin yang diseduh tanpa memanaskan air. Dua metode paling umum untuk membuat cold brew adalah merendam kopi bubuk dalam air dingin semalaman (atau lebih lama) agar semua cita rasa terserap ke dalam air, atau metode cold drip ala Kyoto.
“Metode ini berasal dari tahun 1600-an, ketika kapal dagang Belanda memperkenalkannya kepada pedagang Jepang mereka sebagai metode penyajian kopi tanpa api,” kata Nelson. “Teknik ini disempurnakan menjadi proses 5 hingga 8 jam. Air dingin atau bersuhu ruangan menetes perlahan di atas bubuk kopi. Hasilnya adalah secangkir kopi lembut yang dikenal sangat aromatik, sementara seduhan dingin imersi dikenal karena rasanya yang kaya dan lembut,” jelasnya.
Mana yang Mengandung Kafein Lebih Banyak?
Cold brew umumnya dianggap lebih berkafein, karena kopi dan air lebih lama menyatu, menurut Nelson. Namun, jumlah kafein dalam setiap kopi bergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis dan jumlah biji kopi yang digunakan.
“Cold brew umumnya diseduh sebagai konsentrat dengan rasio biji kopi dan air 1:5, dengan tujuan mengencerkannya dengan air dingin sebelum disajikan,” jelas Nelson. Kopi flash-chilling umumnya diseduh dengan rasio 1:17 yang lebih tradisional dan tingkat gilingan yang sedikit lebih padat, tergantung jenis kopi yang Anda gunakan.
Cold brew, yang lebih nikmat tanpa gula karena kurang asam, juga dapat membantu mencegah lonjakan gula darah di kemudian hari ketika asupan glukosa berakhir. Jika kamu menambahkan suplemen atau perasa pada kopi, es kopi mungkin pilihan terbaik untuk menambah rasa.
Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan?
Es kopi dan cold brew adalah minuman yang sangat mirip, jadi keduanya juga memiliki profil gizi yang serupa, terutama jika dikonsumsi tanpa gula. Jadi, dalam memilih minuman yang "lebih sehat", semuanya tergantung pada apa yang kamu cari. Jika kamu membutuhkan tambahan energi, cold brew cocok untuk kamu.
Cold brew juga cenderung kurang asam dibandingkan es kopi, yang dapat bermanfaat bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan. Namun, jika kamu sensitif terhadap kafein, es kopi adalah pilihan yang lebih bijaksana. Upayakan untuk tidak menambahkan susu, gula, atau sirup perasa ke dalam cangkir kopi karena akan menambah kalori dan lemak jenuh.(SRP)
Pilihan Editor: Kreasi Resep Es Kopi 10 Menit, Saatnya jadi Barista di Rumah Sendiri
REAL SIMPLE
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika