Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Berapa Gaji Rata-rata Indonesia?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Ilustrasi naik gaji. Istimewa

Ilustrasi naik gaji. Istimewa

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Asia Tenggara merupakan salah satu wilayah yang kaya dengan alam, budaya, dan ekonomi yang berkembang pesat. 

Dengan pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut dan investasi yang terus mengalir ke wilayah ini, beberapa negara Asia di Asia Tenggara menawarkan gaji tinggi bagi penduduknya.

Melansir Time Doctor, gaji rata-rata di Asia adalah sekitar 12,883 USD per tahun atau setara Rp 206.128.000 juta. 

Rata-rata gaji tersebut tentu jauh lebih rendah dibandingkan gaji rata-rata di benua lain seperti Amerika dan Eropa yang membuat negara-negara di Asia Tenggara menjadi lokasi outsourcing yang kompeten. 

Meskipun ada variasi dalam tingkat gaji di seluruh negara-negara Asia Tenggara, wilayah ini secara keseluruhan menawarkan banyak peluang bagi penduduknya untuk mencapai standar hidup yang tinggi. Berikut adalah daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi melansir dari Time Champ

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi 2024:

1. Singapura

Singapura adalah salah satu negara dengan ekonomi terkuat di Asia Tenggara dan juga salah satu dengan gaji tertinggi di wilayah ini. 

Berkat statusnya sebagai pusat keuangan dan teknologi, Singapura menarik banyak pekerja berpengalaman dari seluruh dunia. Gaji rata-rata di Singapura jauh di atas rata-rata global yakni USD 6.332 atau setara Rp 101.312.000.

2. Thailand

Di Asia Tenggara, Thailand adalah negara dengan perekonomian terbesar kedua, dan merupakan tempat yang baik untuk outsourcing karena kompetitif dalam hal gaji dibandingkan dengan beberapa negara lain. Gaji rata-rata di Thailand adalah 97,300 THB per bulan yang setara dengan Rp 42.522.046.

3. Brunei Darussalam

Meskipun memiliki populasi yang relatif kecil, Brunei Darussalam dikenal karena kekayaan sumber daya alamnya, terutama minyak dan gas alam. 

Hal ini memungkinkan negara ini untuk memiliki gaji yang tinggi bagi penduduknya, dengan standar hidup yang cukup tinggi. Mengutip Salary Explorer, gaji rata-rata di Brunei saat ini adalah 3.230 BND atau Rp 38.425.727,3.

4. Malaysia

Malaysia adalah negara lain di Asia Tenggara yang memiliki gaji yang kompetitif. Dari sektor manufaktur dan teknologi, Malaysia menawarkan peluang kerja yang menarik bagi penduduknya, sehingga meningkatkan tingkat penghasilan secara keseluruhan. 

Gaji di Malaysia adalah sekitar 1.800 MYR atau setara Rp 6.051.600. Sedangkan rata-rata gaji di Malaysia adalah 6.610 MYR atau Rp 22.368.240.

5. Filipina

Filipina adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat di Asia Tenggara. Filipina juga menjadi tujuan utama outsourcing karena tenaga kerjanya yang terampil dan upah yang kompetitif. 

Kegiatan ekonomi utama penduduk Filipina banyak ditunjang dari pemanfaatan hasil alam. Adapun gaji di Filipina rata-rata berkisar YSD 792 atau setara Rp 12.672.000.

6. Indonesia

Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara, dengan populasi yang besar dan sumber daya alam yang melimpah. 

Meskipun memiliki gaji yang lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara seperti Singapura atau Brunei, Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang stabil yang berdampak positif pada tingkat penghasilan. 

Rata-rata upah minimum di Indonesia adalah Rp 5,07 juta per bulan. Sedangkan menurut Salary Explorer, gaji bulanan rata-rata di Indonesia adalah sebesar Rp 12.200.000.

7. Vietnam

Vietnam telah menjadi magnet bagi investor asing dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam sektor manufaktur dan teknologi. Selain itu, negara ini terkenal dengan pemandangannya yang indah, kekayaan sejarahnya, dan semakin berkembang menjadi pusat bisnis dan investasi. 

Berdasarkan nilai tukar mata uang November 2023, gaji paling kecil di Vietnam adalah 4.961 ribu VND per bulan atau setara Rp 3.134.509,78. Sedangkan rata-ratanya gaji rata-ratanya sekitar 17,3 juta VND per bulan, yang hampir setara Rp 11.408.000.

8. Kamboja

Kamboja juga termasuk negara di Asia Tenggara dengan gaji yang relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara lain. 

Tapi pertumbuhan ekonomi di Kamboja dalam beberapa tahun sedang berkembang pesat terutama dalam sektor pariwisata dan manufaktur. Saat ini gaji rata-rata di Kamboja adalah sebesar USD 204 per bulan atau setara Rp 3.264.000.

9. Myanmar

Secara umum, upah rata-rata di Myanmar dianggap lebih rendah dibandingkan banyak negara tetangganya di ASEAN karena berbagai faktor sosial ekonomi.

Gaji rata-rata bulanan di perkotaan, khususnya di kota-kota besar seperti Yangon dan Mandalay, cenderung lebih tinggi dibandingkan di pedesaan. 

Di kota-kota besar, gaji bulanan rata-rata dapat berkisar antara $200 hingga $300 untuk posisi entry-level di berbagai industri. Adapun gaji rata-rata di Myanmar adalah 311.000 MMK atau setara Rp 2.378.295,68.

10. Laos

Laos adalah salah satu negara dengan tingkat gaji yang lebih rendah di Asia Tenggara. Namun, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan peningkatan investasi asing, tingkat penghasilan di negara ini juga mulai meningkat. 

Berdasarkan statistik terkini, gaji bulanan rata-rata di Laos diperkirakan sekitar 900.000 hingga 1.200.000 Laos Kip yang setara Rp 1.600.000 hingga Rp 2.160.000.

11. Timor Leste

Melansir Time Camp, menurut laporan terbaru rata-rata gaji bulanan di negara Asia Tenggara ini berkisar mulai dari USD 150 atau setara Rp2.400.000. 

Penghasilan di Timor-Leste terbilang rendah, mengingat negara ini masih membangun struktur ekonominya setelah memerdekakan diri dari Indonesia pada tahun 2002.

Itulah daftar gaji di berbagai negara Asia Tenggara. Semoga menambah referensi Anda ya, Sahabat Cantika!

Pilihan Editor: Saat Taylor Swift Mania Melanda Asia Tenggara, Pariwisata Singapura Melonjak

RIZKI DEWI AYU

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."