5 Fakta Menarik Brand Attico, Berburu Inspirasi hingga ke Toko Barang Antik

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Koleksi Spring/Summer 2024 Attico/Foto: The Attico

Koleksi Spring/Summer 2024 Attico/Foto: The Attico

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Brand Attico, merek yang diluncurkan pada tahun 2016, telah mencapai ketenaran global dalam kurun waktu yang sangat singkat yang merupakan bukti kualitas produknya. Menjadi sebuah ide merek fashion yang independen dan tidak mendapatkan kenyamanan dari seorang patron berarti mereka harus bekerja keras, namun hal itu tidak terbukti menjadi sebuah tantangan.

Desainer dan konsultan merek tersebut, Giorgia Tordini dan Gilda Ambrosio menjaga keunikan label melalui koleksi mereka. Hal ini, bersama dengan beberapa faktor lainnya, telah menjadikan Attico sebagai merek yang sebenarnya. Berikut fakta menarik merek fashion brand Attico:

1. Kebutuhan adalah kunci inovasi

Giorgia Tordini dan Gilda Ambrosio saling mengenal dari Milan namun belum pernah bekerja sama. Saat berjalan-jalan di New York Fashion Week, mereka menyesali kurangnya hal baru yang dapat membuat mereka bersemangat. Sisanya, seperti kata mereka, adalah sejarah.

Mereka berkumpul untuk berkolaborasi dalam beberapa desain dan mendapatkan ide untuk meluncurkan label bersama. Pengalaman dan selera unik mereka masing-masing sudah cukup untuk mendorong merek tersebut menjadi bintang secara instan, dalam waktu 2 tahun setelah peluncurannya, label mereka telah memperoleh banyak pengikut, dan semua orang di industri ini membicarakannya.

2. Merek adalah tentang menjadi berbeda dan kreatif

Kesuksesan merek yang luar biasa dapat dikaitkan dengan fakta bahwa para desainer mengambil jalan yang menyimpang dan sering dilalui, memilih sesuatu yang menyegarkan. Attico adalah bahasa Italia untuk apartemen dan dari sana merek tersebut mengambil idenya, apa yang akan dikenakan seorang wanita dalam kenyamanan rumahnya? Itu telah menjadi pertanyaan panduan bagi mereka.

Menjadi berbeda tidak selalu berarti tidak lazim, merek Attico telah menunjukkan hal itu kepada kita. Tordini dan Ambrosio fokus untuk membuat desain mereka tidak hanya elegan namun juga bertenaga, sebuah kombinasi yang menurut mereka sudah lama tidak ada di industri ini. Dan mengisi lubang ini adalah hal yang dikaitkan dengan pertumbuhan fenomenal mereka.

3. Menempatkan merek di hadapan publik

Attico merupakan tindakan yang tidak lazim dalam hal mempromosikan mereknya. Para desainer telah memilih format presentasi daripada format peragaan busana. Menurut mereka, pendekatan ini akan lebih menguntungkan merek. Seluruh gagasan mereka berpusat pada perempuan dalam kenyamanan rumah mereka, sesuatu yang mereka rasa tidak dapat disampaikan melalui jalan setapak. Setiap tahun mereka mengambil tema yang berbeda dan setiap tahun mereka membuat katalog dari awal.

Pendiri brand Attico, Giorgia Tordini dan Gilda Ambrosio/Foto: Instagram/The Street Vibe

4. Kolaborasi dan inspirasi 

Giorgia dan Gilda memiliki pandangan masing-masing dalam hal desain, namun mereka tidak membiarkan hal tersebut menghalangi pekerjaan mereka. Mereka berburu ide bersama-sama di perpustakaan dan toko barang antik, ingin mendapatkan inspirasi, lalu menghabiskan waktu menggambar, membuat sketsa di ruangan setelah mereka menemukan apa yang mereka butuhkan, dan terus bekerja sampai mereka memiliki koleksi yang lengkap.

Pendekatan tersebut tampaknya memberikan hasil yang luar biasa bagi merek tersebut karena mereka tidak pernah mengulangi desainnya dan koleksi mereka selalu dihargai karena kedalaman dan detailnya. Dengan kata-kata mereka sendiri, tidak ada yang datang kepada mereka sekaligus. Kain, pola, desain, warna, dll. Mereka mengerjakan detail-detail ini seiring berjalannya waktu, berdiskusi dan berdebat hingga mencapai solusi yang disepakati bersama.

5. Membangun citra new era

Membangun citra merek semuda mereka, media sosial memainkan peran yang sangat besar. Lebih dari 200.000 orang melihat merek mereka secara online pada hari mereka mengumumkan peluncurannya. Instagram, khususnya, telah memainkan peran besar dalam memperluas jangkauan mereka dan mengumpulkan masukan dari pembeli mereka.

Bahkan saat ini mereka tetap aktif di media sosial, menjaga pengikut mereka tetap mengetahui apa yang telah mereka lakukan dan apa yang telah mereka rancang baru-baru ini. Dengan diakuinya kekuatan internet, tidak semua kesuksesan mereka dapat dikaitkan dengan media sosial, mereka memiliki produk untuk mendukung pemasaran mereka.

Pilihan Editor: Perjalanan Merek Fashion Farah Button, Gandeng Ratusan Penjahit di Yogyakarta

CEOWORLD 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."