Pentingnya Basic Skincare Sejak Remaja, Menjaga Kesehatan Kulit Wajah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi membersihkan wajah dengan toner. Shutterstock.com

Ilustrasi membersihkan wajah dengan toner. Shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tidak ada kata terlalu dini atau terlambat untuk memulai rutinitas perawatan kulit atau basic skincare. Bahkan sejak remaja disarankan untuk berlatih merawat kulitnya dengan mencuci muka saat bangun tidur dan sebelum tidur serta mengoleskan tabir surya di siang hari.

Namun, pilihlah langkah dan produk spesifik dalam rutinitas Anda sesuai dengan masalah kulit dan usia Anda. Pada usia remaja misalnya, mungkin memerlukan rutinitas produk untuk membantu mengatasi noda dan kulit berminyak. 

Apa yang harus digunakan untuk rutinitas pagi hari? Rutinitas perawatan kulit pagi hari adalah tentang pencegahan dan perlindungan. Wajah Anda akan terpapar lingkungan luar, jadi langkah yang perlu dilakukan adalah dengan menggunakan pembersih, pelembab, dan tabir surya.

Gunakan untuk menghilangkan kotoran dan residu yang menumpuk dalam semalam yang menghidrasi kulit dan bisa berbentuk krim, gel, atau balsem. Tabir surya penting untuk melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari.

Dokter spesialis kulit Dia Febria mengatakan remaja perlu merawat kesehatan kulit wajah setiap harinya minimal menggunakan basic skincare untuk membersihkan, melembabkan, dan melindungi kulit. Basic skincare terdiri dari facial wash, toner, pelembab, dan juga sunscreen.

"Sayangnya masih banyak anak muda yang menganggap kecantikan kulit wajah sama dengan kesehatan kulit wajah. Asal bisa putih dan cerah, terkadang sampai mengabaikan keamanan skincare yang digunakan," ungkap dokter Dia. 

Dokter Spesialis Kulit Dia Febria dalam rangkaian acara Theraskin Goes To Campus/Foto: Doc. Theraskin

Oleh karena itu, untuk mengajak anak muda peduli terhadap kesehatan kulit wajah mereka, Theraskin sebagai skincare yang dikembangkan bersama dokter kulit, menghadirkan program "Theraskin Goes To Campus" yang dilakukan pada tanggal 14 Desember 2023, di Universitas Negeri Jakarta.

Theraskin Goes to Campus merupakan kampanye kesehatan kulit wajah yang dilakukan oleh Theraskin sebagai media membentuk kesadaran anak muda yang tidak hanya peduli pada kulit cantik, melainkan kulit cantik dan sehat.

Rangkaian acara dimulai dari proses skin check, yaitu proses dimana para peserta bisa mengetahui jenis dan permasalahan kulit wajah mereka menggunakan teknologi skin analyzer. Setelah proses skin check selesai, peserta akan dijelaskan mengenai hasil skincheck secara detail. Selain itu, peserta juga berkesempatan untuk langsung mencoba tekstur produk skincare Theraskin di booth Theraskin dalam acara Theraskin Goes To Campus.

Rangkaian acara Theraskin Goes To Campus menghadirkan Acara berlangsung lancar dan antusiasme anak muda terhadap skincare membuat acara Theraskin Goes To School begitu ramai. Bahkan peserta acara Theraskin Goes To Campus tak segan antri untuk melakukan skincheck. Rangkaian acara dilanjutkan intimate talkshow dan juga sesi tanya jawab.

"Theraskin menghadirkan rangkaian basic skincare yang disesuaikan dengan jenis kulit dan masalah kulit tiap individu. Yakni Perfect Glow Basic Skincare untuk kulit kering dan kusam, Advanced Acne Basic Skincare untuk kulit jerawat atau bruntusan, dan Oil Control Basic Skincare untuk kulit wajah berminyak atau kombinasi," ungkap Vanesha Wijaya, Brand Manager Theraskin.

Melalui edukasi mengenai pentingnya perawatan kulit wajah sehat, serta memberikan solusi sesuai jenis dan permasalahan kulit wajah, Theraskin Goes To Campus mendukung para generasi muda untuk mendapat kulit wajah cantik dan sehat. 

Pilihan Editor: Manfaat Bakuchiol untuk Kulit Wajah, Mencerahkan hingga Mengurangi Hiperpigmentasi

HEALTHLINE 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."