7 Kuliner Khas Ternate yang Sayang untuk Dilewatkan, Nasi Jaha hingga Bagea Kenari

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Nasi Jaha. Cookpad/@Niken_in

Nasi Jaha. Cookpad/@Niken_in

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Di akhir pekan kemarin, kita mengulik destinasi wisata di Ternate, Maluku Utara, yang sayang untuk dilewatkan. Di ulasan kali ini, mari kita mengenal kekayaan kuliner khas Ternate yang siap menggoyang lidah Anda. Memiliki cita rasa yang unik dengan bahan baku lokal yang melimpah, kuliner Ternate menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Berikut 7 kuliner khas Ternate yang wajib Anda coba. 

1. Nasi Jaha

Menu yang satu ini terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan santan kelapa. Masyarakat Ternate memasak nasi jaha dengan cara dibakar di dalam bambu.

Nasi jaha sendiri biasanya menjadi santapan wajib masyarakat Ternate saat bulan Ramadan. Makanan ini menjadi menu favorit buka puasa bersama keluarga yang biasanya dinikmati dengan ikan panggang atau ikan goreng.

2. Nasi Lapola

Olahan makanan yang satu ini merupakan menu nasi paling digemari oleh masyarakat Ternate. Dikutip dari laman Celebes.co, nasi lapola bentuknya mirip seperti lontong, bedanya pengolahan nasi lapola dibuat dengan beras mentah yang dicampur dengan kacang tolo, dan parutan kelapa.

Saat memakannya, Anda akan merasakan perpaduan sensasi gurih dan manis sekaligus dalam tiap gigitannya.

3. Waku Komo-Komo

Waku komo-komo adalah makanan khas Ternate yang terbuat dari sagu. Dibuat dengan cara merendam sagu selama satu jam, lalu dicampur dengan bumbu yang terdiri dari santan dan bumbu halus dari serai, bawang merah, bawang putih, jahe, garam, dan merica.

Dan, biasanya ditambahkan pula irisan dadu jeroan ikan. Adonan waku komo-komo ini akan digulung dalam daun woka dan dimasak dengan cara dibakar.

4. Gohu Ikan

Gohu ikan. Cookpad/@Taracumasatu

Gohu ikan salah satu kuliner khas Ternate berbahan ikan. Pada umumnya, masyarakat Ternate membuat gohu ikan dari ikan cakalang yang dipotong-potong seukuran dadu.

Sekilas pembuatannya, ikan cakalang dicuci bersih, lalu dilumuri garam dengan perasan lemon cui. Lemon cui sendiri hampir lama seperti jeruk nipis yang berukuran kecil dengan bagian dalamnya berwarna kuning. Tahap terakhir pembuatan gohu ikan adalah ditambahkannya daun balakama atau kemangi untuk meningkatkan cita rasa. 

5. Air Guraka

Air guraka termasuk salah satu minuman rempah khas Ternate yang mengandung kacang kenari di dalamnya. Terbuat dari jahe yang dicampur dengan gula merah, dan ditaburi kacang kenari di atasnya membuat air guraka sangat pas dinikmati saat cuaca dingin. Biasanya minuman yang satu ini disajikan selagi panas untuk menghangatkan diri.

6. Bagea Kenari

Bagea Kenari. Cookpad

Bagea kenari adalah makanan ringan khas Terate. Biasanya wisatawan baik asing maupun lokal sering berburu bagea kenari untuk oleh-oleh. Makanan yang satu ini terbuat dari tepung tapioka, gula, telur, dan kenari cincang. 

Bagea kenari juga dapat diperoleh dengan mudah karena tersedia di berbagai pusat oleh-oleh. Jika Anda dari Bandara Sultan Babullah, Anda hanya perlu menempuh perjalanan sekitar 15 menit untuk menuju toko penjual bagea kenari yang ada di Jalan Revolusi dan Nukila.

7. Halua Kenari

Selain bagea kenari, Ternate juga memiliki camilan dari kacang kenari lain, yakni halua kenari. Ini merupakan camilan lokal warga yang dibuat dengan gula merah dan kacang kenari. Warna coklat khas gula merah ini bisa dijadikan makanan diet karena mengandung protein yang tinggi.

Cara membuatnya cukup mudah, Anda hanya perlu menyiapkan kenari panggang, gula, garam, gula merah, dan air. Bahan-bahan ini dilelehkan dan dicampur dengan kenari.

Pilihan Editor: Mengenal Papeda, dari Sejarah, Rasa, dan Cara Makannya

SHARISYA KUSUMA RAHMANDA I S. DIAN ANDRYANTO I YANDI M ROFIYANDI I ANTARA I BUDHI NURGIANTO

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."