9 Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Otak, Salah Satunya Melewatkan Sarapan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi otak. medicalnews.com

Ilustrasi otak. medicalnews.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Otak adalah organ yang mengendalikan ingatan, perasaan, dan pikiran kita. Karena jaringan neuronnya yang kompleks mengendalikan semua gerakan kita, otak bisa dibilang organ terpenting dalam tubuh manusia. Namun, kita sering kali melakukan kebiasaan yang tanpa disadari merusak otak. Apa saja itu? Berikut sejumlah kebiasaan buruk yang bisa merusak otak.

1. Duduk Terlalu Lama

Berkat teknologi, kita menjadi nyaman dengan gaya hidup yang tidak banyak bergerak dan tidak menyadari dampak negatifnya terhadap otak. Duduk dalam waktu lama dapat menurunkan aliran darah ke otak, seperti yang ditunjukkan oleh studi UCLA Health. Penipisan wilayah otak yang terkait dengan pembentukan memori merupakan pengingat bahwa gerakan tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga penting bagi kesehatan kognitif.

Hindari terjebak dalam perangkap ini dengan menerapkan jadwal mingguan yang mencakup setidaknya 150 menit aktivitas fisik dan dengan menerapkan istirahat singkat setiap 15 hingga 30 menit.

2. Kurang Tidur

Beberapa di antara kita sering mengabaikan pentingnya tidur dalam kehidupan padat. Tapi ternyata, kurang tidur mengganggu kemampuan kognitif, memengaruhi memori, penalaran, dan keterampilan memecahkan masalah, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian Harvard Health.

Cobalah tidur satu jam lebih awal, tidak mengonsumsi alkohol dan kafein satu jam sebelum tidur, dan mengurangi paparan cahaya biru semuanya.

3. Paparan Gawai Berlebihan

Waktu menonton yang berlebihan bisa mengganggu keseimbangan ritme sirkadian kita, yang dapat menyebabkan gangguan mood, kelelahan, dan insomnia. National Institutes of Health memperingatkan bahwa waktu menatap layar yang lebih lama pada anak-anak dikaitkan dengan hasil tes kemampuan berpikir dan bahasa yang lebih buruk. Batasi waktu pemakaian gawai harian Anda dan ciptakan zona bebas layar setidaknya satu jam sebelum tidur untuk membantu Anda menavigasi paparan digital ini.

4. Asupan Air Tidak Terpenuhi

Air merupakan komponen penting otak, namun sering kali terlupakan dalam aktivitas kita sehari-hari. Namun, dehidrasi ringan sekalipun dapat memengaruhi waktu reaksi, memori, dan perhatian, seperti yang ditunjukkan oleh studi Effects of Dehydration and Rehydration on Cognitive Performance. Pastikan Anda minum cukup air sepanjang hari, terutama sebelum dan sesudah aktivitas fisik, agar oasis di otak Anda tetap terisi.

5. Kurang Paparan Sinar Matahari

Tahukah Anda, terlalu lama di dalam ruangan tanpa sinar matahari juga dapat memperlambat kerja otak. Penelitian juga menunjukkan bahwa sinar matahari membantu menjaga otak Anda bekerja dengan baik. Agar terhindar dari hal tersebut, cobalah luangkan waktu aktivitas di luar ruangan atau berjemur di pagi hari, sehingga otak bisa bekerja lebih optimal.

6. Melewatkan Sarapan

Sarapan, yang secara luas dianggap sebagai waktu makan paling penting dalam sehari, memberikan otak energi vital yang dibutuhkan untuk menjalani hari. Konsekuensi dari melewatkan waktu makan penting ini diuraikan dalam penelitian Skipping Breakfast and Its Association with Health Risk Behavior and Mental Health, yang juga menghubungkannya dengan peningkatan stres dan kinerja akademis yang lebih buruk.

Pilihlah sarapan seimbang yang tinggi serat, protein, dan lemak sehat untuk memberi bahan bakar pada otak menuju kesuksesan.

7. Mendengarkan Musik Kencang

Meskipun musik dapat membuat kita bahagia, namun jika berlebihan, musik dapat menjadi ancaman diam-diam bagi kesehatan otak. Terlebih paparan musik kencang dalam jangka panjang dapat memengaruhi struktur dan fungsi otak serta menyebabkan gangguan pendengaran akibat kebisingan. Tanpa mengorbankan kesehatan kognitif, kita dapat menyeimbangkan pengalaman pendengaran dengan

8. Gizi Buruk

Komunikasi dan ketahanan otak terhadap penyakit neurodegeneratif sangat dipengaruhi oleh pola makan. Risiko penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson meningkat dengan mengonsumsi gula, garam, lemak, dan makanan olahan dalam jumlah berlebihan.

Pilihlah pola makan rendah daging merah, produk susu, dan alkohol serta tinggi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan untuk mendukung kesehatan otak.

9. Punya Kebiasaan Merokok

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa merokok juga termasuk kebiasaan buruk yang bisa merusak otak. Sebab rokok dapat merusak jaringan otak dan menghambat aliran darah ke otak. Selain itu, kebiasaan merokok bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit pada otak, seperti stroke dan gangguan mental.

Pilihan Editor: 5 Jenis Olahraga untuk Meningkatkan Kesehatan Otak, dari Zumba hingga Jalan Cepat

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."